/ Selamatkan Masa Tanam, Kementerian PU Pulihkan Irigasi Batang Anai Terdampak Longsor di Sumatera
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa Kementerian PU berkomitmen penuh menjaga keberlanjutan layanan irigasi, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi sentra produksi pangan nasional. Menurutnya, pemulihan fungsi irigasi merupakan prioritas utama karena menyangkut program ketahanan pangan nasional dan keberlangsungan hidup para petani.
“Irigasi adalah tulang punggung pertanian. Begitu terjadi gangguan, harus segera cepat ditangani agar saluran kembali berfungsi,” ujar Menteri Dody.
Daerah Irigasi Batang Anai merupakan infrastruktur air irigasi yang bersumber dari Bendung Batang Anai di Sungai Anai. Sistem irigasi ini melayani DI Batang Anai 1 dan DI Anai 2 dengan total luas layanan mencapai 13.604 hektare lahan pertanian. Dibangun secara bertahap sejak tahun 1993, jaringan irigasi ini telah menjadi penopang utama produktivitas pertanian di wilayah Padang Pariaman selama puluhan tahun.
Secara teknis, saluran ini mengandalkan debit Sungai Anai sebesar 33,37 m³/detik, dengan debit pengambilan pada bendung untuk saluran irigasi mencapai 7,2 m³/detik. Pemulihan aliran ini dinilai sangat krusial agar distribusi air ke petak-petak sawah dapat kembali berjalan sesuai kebutuhan teknis.
Pengawas Wilayah Padang Pariaman Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Faried Hasyim, menjelaskan bahwa bencana longsor yang terjadi pada 28 November 2025, telah menutup badan jalan dan saluran irigasi utama. Akibatnya suplai air ke sawah otomatis terhenti total. Merespons kondisi tersebut, Kementerian PU melalui BWS Sumatera V langsung bergerak.
“Sejak hari pertama menerima laporan, kami langsung menerjunkan empat unit excavator dan delapan dump truck untuk melakukan pengerukan dan pembersihan material longsor,” jelas Faried.
Faried mengakui proses penanganan di lapangan menghadapi tantangan berat akibat faktor cuaca. Hujan yang turun terus-menerus sempat memicu longsor susulan, namun hal tersebut tidak menyurutkan upaya pemulihan. Petugas tetap disiagakan di lapangan untuk memastikan saluran dapat segera berfungsi kembali.
“Kami bekerja bertahap dan ekstra hati-hati agar penanganan aman serta saluran kembali normal,” tambah Faried Hasyim.
Percepatan penanganan yang dilakukan Kementerian PU telah dirasakan langsung manfaatnya oleh para petani setempat. Dino Juli Putra, seorang petani dari Korong Kampung Pondok, Nagari Pasie Laweh, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh petugas lapangan yang bekerja keras membersihkan material longsor.
“Kami mengucapkan terima kasih atas percepatan perbaikan irigasi ini. Saat ini masih masa tanam, jadi ketersediaan air sangat menentukan keberhasilan panen,” ungkap Dino.
Dengan berfungsinya kembali irigasi DI Batang Anai, Kementerian PU berharap aktivitas pertanian masyarakat dapat berjalan normal dan produktivitas hasil tani tetap terjaga. Pemerintah juga memastikan akan terus melakukan pemantauan intensif serta penanganan lanjutan agar infrastruktur sumber daya air ini tetap andal menghadapi potensi cuaca ekstrem di masa mendatang.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak, Berdampak” dalam menjalankan ASTACITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak