/ Pertemuan Kementerian PU Dengan Dubes UEA Fokus Pembangunan Infrastruktur Strategis
Menteri Dody dalam sambutannya menegaskan komitmen Kementerian PU dalam melaksanakan prioritas pembangunan infrastruktur sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. “Pembangunan bendungan, jaringan irigasi, sistem penyediaan air minum (SPAM), serta infrastruktur energi terbarukan merupakan fokus utama kami. Ini adalah tulang punggung untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan energi nasional,” tegas Menteri Dody.
Selain sektor strategis tersebut, Menteri Dody juga menyampaikan bahwa Kementerian PU terus mendorong pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan, jembatan, dan permukiman untuk pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, selaras dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Duta Besar UEA, Abdulla Salem Al Dhaheri, menyampaikan apresiasi terhadap langkah strategis Pemerintah Indonesia dan menyatakan minat yang besar dari pihak UEA untuk memperdalam kerja sama dan investasi di berbagai proyek infrastruktur Indonesia. “UEA melihat potensi kerja sama yang sangat besar, khususnya di bidang energi, pengelolaan air, dan transportasi. Kami berkomitmen untuk menjadi mitra strategis Indonesia dalam pembangunan,” ujar Duta Besar Abdulla.
Menyambut antusiasme tersebut, Menteri Dody menyatakan keterbukaan Kementerian PU untuk berkolaborasi dengan investor internasional, termasuk UEA. Ia menekankan pentingnya keselarasan dengan regulasi dan mekanisme koordinasi di dalam negeri. “Kami menyambut baik investasi dari UEA. Setiap potensi kerja sama perlu dikoordinasikan dengan Kementerian Investasi/BKPM untuk memastikan keselarasan dengan kebijakan nasional dan memberikan manfaat timbal balik,” jelas Menteri Dody.
Pertemuan ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi dan mempercepat implementasi Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian PU Indonesia dan Kementerian Energi dan Infrastruktur UEA yang ditandatangani pada 2022 dan masih berlaku hingga 2027. MoU ini mencakup, antara lain, promosi dan realisasi investasi pada proyek-proyek infrastruktur prioritas.
Kementerian PU mengidentifikasi sejumlah peluang proyek dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang total nilainya mencapai USD 5,54 miliar. Portofolio ini mencakup proyek-proyek di sektor sumber daya air, jalan dan jembatan, serta permukiman yang potensial untuk ditawarkan kepada mitra strategis seperti UEA.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak sepakat untuk segera mengadakan pertemuan lanjutan di tingkat teknis guna membahas detail proyek-proyek yang memiliki potensi kerja sama. “Kementerian PU siap memfasilitasi pertemuan teknis lebih lanjut. Mari kita identifikasi proyek-proyek yang feasible dan saling menguntungkan bagi Indonesia dan UEA,” tutup Menteri Dody.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak