/ Implementasi Visi Presiden Prabowo, Kementerian PU Pastikan Manfaat Bendungan Beringin Sila Optimal untuk Ketahanan Pangan NTB
Optimalisasi ini merupakan implementasi dari visi Presiden Prabowo yang sering menyebut Trisula Pembangunan, yakni ketahanan pangan, energi, dan air, sebagai pikiran jangka panjang untuk Indonesia. Langkah ini juga bagian dari Asta Cita, khususnya Kedaulatan Pangan dan Energi Nasional, yang menjadi fondasi kemandirian ekonomi Indonesia.
Optimalisasi bendungan dilakukan melalui pembangunan jaringan irigasi baru serta peningkatan jaringan eksisting agar manfaat bendungan dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.
Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan, optimalisasi infrastruktur sumber daya air ini krusial untuk mendukung ketersediaan air bagi ketahanan pangan.
“Bendungan Beringin Sila tidak hanya berfungsi sebagai penyedia air irigasi, tetapi juga menjadi sarana penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Air dari bendungan ini akan memastikan petani di Sumbawa bisa menanam sepanjang tahun, sehingga produktivitas meningkat dan kesejahteraan petani ikut terangkat,” kata Menteri PU Dody Hanggodo.
Bendungan Beringin Sila merupakan salah satu bendungan besar yang dibangun Kementerian PU di Pulau Sumbawa. Bendungan yang diresmikan sejak 29 Desember 2022 ini kini menjadi tulang punggung penyedia air irigasi di wilayah tengah Pulau Sumbawa.
Menteri Dody mengatakan bahwa optimalisasi pemanfaatan Bendungan Beringin Sila akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga seluruh jaringan irigasi berfungsi penuh.
“Untuk tahun 2026 kita kerjakan tambahan area irigasi seluas 1.700 hektare, sehingga total layanan akan mencapai 3.500 hektare seperti yang disampaikan Pak Bupati. Kita akan koordinasikan dengan pemerintah daerah agar pemanfaatan airnya betul-betul optimal untuk pertanian masyarakat,” kata Menteri Dody.
Bendungan Beringin Sila memiliki kapasitas tampung 32,75 juta m3 dan luas genangan 126 hektare. Bendungan ini berpotensi menyediakan layanan air irigasi untuk 3.500 hektare lahan pertanian, yang terdiri dari areal eksisting seluas 2.164 hektare dan pengembangan baru seluas 1.100 hektare di wilayah Bukit Tinggi dan Penyengar.
Dengan adanya bendungan, indeks pertanaman (IP) di wilayah irigasi ditargetkan meningkat dari 130% menjadi 230%. Peningkatan ini memungkinkan petani menanam padi dua kali dan jagung satu kali dalam setahun. Untuk mendukung optimalisasi fungsi bendungan, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara I sudah menyelesaikan Peningkatan Jaringan Irigasi DI. Beringin Sila Tahap I pada Tahun Anggaran 2024. Pengerjaan tahap I ini mencakup pembangunan saluran primer dan sekunder sepanjang 3,68 kilometer dengan luasan layanan 167,7 hektare.
Tahap lanjutan akan dilakukan pada Tahun Anggaran 2026/2027 untuk memperluas cakupan layanan sesuai rencana pengembangan sehingga total layanan irigasi mencapai 3.500 hektare.
Selain fungsi utama irigasi, Bendungan Beringin Sila juga memberikan manfaat lain berupa penyediaan air baku sebesar 76 liter per detik, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) berkapasitas 1,4 MW, serta reduksi banjir hingga 85 m3 per detik atau sekitar 32,7% dari potensi banjir di Kecamatan Utan. Kawasan bendungan juga dikembangkan untuk perikanan tangkap dan wisata air, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Dalam kunjungannya, Menteri Dody berpesan mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di sekitar waduk untuk menjamin umur layanan bendungan tetap optimal. “Kita sudah melihat di atas masih ada lahan jagung yang cukup luas. Kalau musim hujan, erosi dari lahan itu bisa mempercepat sedimentasi bendungan. Karena itu, kami minta kegiatan tanam jagung jangan dilakukan di area sekitar bendungan agar kapasitas tampungan tetap terjaga,” pesan Menteri Dody.
Manfaat bendungan ini telah dirasakan langsung oleh masyarakat petani. Ketua GP3A Salimbebebe Beringin Sila, A. Majid, menyampaikan rasa syukurnya. “Dulu sebelum ada Bendungan Beringin Sila, kami cuma bisa tanam padi satu sampai dua kali setahun, itu pun tergantung hujan. Sekarang Alhamdulillah sudah bisa tiga kali tanam karena airnya lancar terus, tidak berhenti walau musim kemarau. Hasil panen jadi lebih banyak, penghasilan meningkat, bahkan banyak teman-teman petani yang sudah bisa daftar umroh," kata Majid.
Optimalisasi Bendungan Beringin Sila ini menegaskan komitmen Kementerian PU dalam mendukung kedaulatan pangan nasional melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak