/ Tangani Banjir dan Longsor Aceh, Kementerian PU Terus Tambah Alat Berat Fokus Buka Akses dan Salurkan Logistik
Hingga 5 Desember 2025 pukul 21.00 WIB, tim di lapangan telah melakukan berbagai upaya taktis. Langkah tersebut meliputi mobilisasi alat berat, pembukaan kembali akses jalan yang terdampak, pembersihan material sedimentasi dan sampah, serta penyaluran bantuan logistik kepada warga yang membutuhkan.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa seluruh unsur teknis Kementerian PU telah bergerak serentak bersama pemerintah daerah untuk memulihkan jalur-jalur vital yang sempat terputus, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Prioritas pertama adalah membuka akses jalan agar seluruh bantuan dan peralatan dapat masuk dengan aman. Kementerian PU akan terus menambah dukungan alat berat dan personel sesuai kebutuhan, serta bekerja dengan BPBD dan pemerintah daerah agar penanganan berlangsung efektif,” ujar Menteri Dody.
Sebagai tindak lanjut di lapangan, BWS Sumatera I telah mengerahkan berbagai jenis alat berat ke titik-titik penting. Di Kabupaten Pidie, satu unit wheel loader dan satu unit excavator dikerahkan untuk membersihkan akses jalan dan area yang tertimbun material banjir.
Upaya serupa dilakukan di Kabupaten Pidie Jaya dengan memobilisasi loader dan excavator untuk membersihkan sampah serta lumpur di Desa Blang Awe Meureudu, Teupin Pukat, dan Simpang Tiga Meureudu. Sementara itu, di Kabupaten Bireuen, dua unit excavator diterjunkan guna membersihkan akses jalan inspeksi dan kawasan Dayah Mudi Samalanga.
Pemulihan konektivitas juga dilakukan di Kabupaten Aceh Utara dengan membersihkan akses jalan Desa Maddi–Baree Blang yang sempat terputus total. Di wilayah lain, alat berat excavator dikerahkan di Kabupaten Aceh Tamiang untuk menangani material banjir, serta di Kabupaten Aceh Barat untuk pembersihan akses di Kecamatan Pante Ceureumen.
Khusus untuk Kabupaten Aceh Tenggara, penanganan difokuskan pada normalisasi Sungai Lawe Bulan dan sungai-sungai lainnya di wilayah Kutacane untuk mengurangi risiko luapan air susulan.
Penyaluran Bantuan Kemanusiaan
Selain penanganan fisik, pendekatan humanis juga menjadi prioritas. Melalui BWS Sumatera I, Kementerian PU turut menyalurkan bantuan logistik berupa selimut, kasur lipat, air mineral, dan kebutuhan dasar lainnya ke berbagai posko pengungsian.
Di Kabupaten Pidie, bantuan berupa 400 selimut dan kasur lipat telah disalurkan, diikuti dengan pembagian sembako di Desa Cot Nuran serta dukungan bagi dapur umum di Blang Pandak dan Mutiara Timur. Untuk Kabupaten Pidie Jaya, sebanyak 200 selimut dan kasur lipat didistribusikan bersama logistik lainnya ke Desa Beurawang dan Meunasah Lhok.
Bantuan serupa juga menyasar Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Tenggara, di mana paket sembako diserahkan kepada warga di empat desa, yakni Desa Bukit Baru, Leuser, Simpur, dan Rumah Bundar.
Distribusi bantuan berlanjut ke Kabupaten Bireuen berupa kasur lipat dan selimut, serta ke Kabupaten Aceh Utara berupa logistik dan air mineral yang difokuskan pada titik pengungsian di Kecamatan Baktiya dan Gampong Paya Sutra.
Kementerian PU memastikan tim BWS Sumatera I akan tetap bersiaga di lapangan untuk mendukung percepatan pemulihan, mulai dari pembukaan akses, normalisasi sungai, hingga penyiapan dukungan logistik lanjutan bagi masyarakat terdampak.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak