/ Pulihkan Kegiatan Belajar Mengajar, Kementerian PU Mulai Bersihkan Sarana Pendidikan di Aceh Tamiang
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa penanganan bencana dilakukan dengan mengedepankan kolaborasi lintas sektor agar proses pemulihan infrastruktur dan fasilitas umum dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
“Kami terus bergerak mengerahkan personel dan alat berat secara masif serta menggandeng BUMN Karya dan dibantu TNI agar penanganan pascabencana di Aceh Tamiang dapat berlangsung lebih cepat dan efektif. Saat ini masih difokuskan pada pemulihan aksesibilitas, membersihkan kawasan terdampak, dan memastikan aktivitas masyarakat dapat segera kembali normal,” ujar Menteri Dody.
Sektor pendidikan juga menjadi prioritas utama dalam penanganan pascabencana. Hal ini didasari pemahaman bahwa sekolah bukan sekadar ruang belajar, melainkan simbol harapan dan masa depan generasi muda. Melalui kerja kolaboratif lintas sektor, Kementerian PU berupaya memastikan lingkungan sekolah terbebas dari endapan lumpur, tumpukan sampah, dan material sisa bencana. Dengan demikian, para siswa dan tenaga pendidik diharapkan dapat segera kembali beraktivitas dengan aman dan nyaman.
Berdasarkan data penanganan bencana di Sumatera per hari Senin (29/12/2025), Kementerian PU telah berbagi tugas pembersihan kepada sejumlah BUMN Karya. PT Waskita Karya (Persero) Tbk dikerahkan untuk melakukan pembersihan di beberapa lokasi, antara lain SMP Swasta Islam Ma’arif, SD Negeri 1 Kuala Simpang, serta SMK Maimun Habsyah. Fokus pekerjaan meliputi pembersihan ruang kelas, halaman sekolah, saluran drainase, hingga area pendukung lainnya yang terdampak banjir.
Selanjutnya, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) bertugas melakukan pembersihan di MIN 2 Aceh Tamiang, SMP Negeri 2 Karang Baru, serta SMK Negeri 3 Karang Baru. Sementara itu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk terlibat aktif melaksanakan pembersihan di SD Negeri 2 Karang Bundar dan SD Negeri 1 Karang Baru. Seluruh kegiatan ini dilakukan secara terpadu bersama personel Kementerian PU dan prajurit TNI di lapangan.
Guna mendukung percepatan pekerjaan fisik di lokasi, tim gabungan mengerahkan berbagai jenis alat berat, seperti dump truck, wheel loader PC 200, serta excavator PC 75 dan PC 200. Selain alat berat, peralatan manual seperti sekop, plastic bag, alat sikat, alat pel, dan gerobak arko juga digunakan untuk pembersihan di area sekolah.
Pemulihan sarana pendidikan ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah dalam menjaga keberlanjutan proses belajar mengajar serta menjaga stabilitas psikososial anak-anak pascabencana. Kementerian PU berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi lintas sektor guna memastikan infrastruktur dasar, termasuk sarana pendidikan di Aceh Tamiang, dapat segera pulih dan kembali melayani masyarakat secara optimal.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak