/ Masa Depan Dalam Genggaman: Penggunaan Virtual Reality dan Teknologi Holografi untuk Mengembangkan Konferensi Pers
Sebelumnya, konferensi pers sedang mengalami transformasi pada era dimana perubahan teknologi yang terbilang signifikan terus-menerus membentuk kembali kehidupan kita sehari-hari. Konvergentsi virtual reality (VR) yang diikuti dengan teknologi holografi membawa era baru teknologi dan komunikasi, merubah proses bagaimana informasi dibagikan dan diterima. Ketika kita menyelami Metaverse, seperti yang dibawa oleh Meta, daya tarik konferensi pers yang futuristik semakin menjanjikan.
Metaverse—dunia digital yang menghubungkan realitas secara nyata dan virtual—kini berada di garda terdepan pada masa globalisasi seperti saat ini. Meta, yang sebelumnya diketahui khalayak umum sebagai Facebook, adalah satu dari banyak Perusahaan yang menganut filosofi ini. Meta menunjukkan masa depan dimana orang dapat bergerak secara fleksibel diantara dunia nyata dan virtual menggunakan platformnya. Dan seperti yang sudah ditunjukkan, konsep konferensi pers modern ini benar-benar direspon dengan baik oleh para pengguna teknologi.
Bayangkan sebuah konferensi pers dimana jurnalis, influencer, dan orang-orang penting dari seluruh dunia berkumpul dalam dunia virtual. Mereka dan audiens lainnya akan dengan mudah berkumpul dalam satu forum yang sama, terlepas hambatan dan batasan jarak secara geografis, cukup dengan menggunakan VR.
Audiens akan ikut serta mengambil peran dalam simulasi ruang konferensi pers yang terasa nyata yang dikhususkan sesuai dengan tujuan acara di lingkup virtual tersebut. Selanjutnya, avatar holografi milik pembicara utama akan memikat pada penonton ketika ia naik keatas panggung virtual, dengan perpaduan kehadiran secara fisik dan virtual yang digabungkan. Selanjutnya, jurnalis akan mengangkat tangan mereka secara virtual untuk mengajukan pertanyaan, dan pada akhirnya, menghasilkan diskusi virtual yang dinamis dan menarik.
Teknologi hologram—yang telah lama dikaitkan dengan fiksi ilmiah—akan menjadi komponen penting dalam konferensi pers yang moderan dan futrusitik. Ini memungkinkan untuk era dimana televisi dua dimensi akan segera berakhir karena keberadaan teknologi hologram mengubah cara kita menonton konferensi pers.
Bayangkan melihat proyeksi hologram seorang CEO yang muncul diatas panggung virtual dengan kehadiran dinamis yang menyertakan tiap elemen dari Bahasa tubuh dan ekspresi mereka. Teknologi hologram ini memungkinkan pembiacara untuk terhubung dengan audiens virtual secara alami, menjadikan pengalaman ini sesuatu yang menarik dan berbeda, namun tetap praktikal dan efisien. Para jurnalis dan audiens akan sama-sama dapat melakukan kontak mata secara virtual yang berbeda jauh dengan konferensi secara fisik yang biasa dilakukan pada konferensi pers offline pada umumnya.
Karakter interaktif konferensi pers yang futuristik adalah salah satu dari sekian hal yang paling menarik dalam era Metaverse ini. Sesi tanya jawab di metaverse tidak lagi terbatas pada pertukaran audio atau teks, audiens justru dapat bergabung dengan pembicara di panggung virtual untuk interaksi tatap muka yang terlepas dari hambatan atau halangan untuk berinteraksi secara fisik.
Audiens dalam metaverse Meta mungkin memproyeksikan avatar seperti aslinya ke dalam konferensi. Partisipasi yang komunikatif ini akan menghasilkan rasa terhubung secara psikologi, dan mendorong konferensi pers ke dalam dimensi baru yang terkesan nyata.
Meskipun prospek konferensi pers futuristik jelas menarik, bukan berarti teknologi ini tidak memiliki hambatan dan pertimbangan. Masalah aksesibilitas menjadi yang pertama dan terpenting. Seiring kemajuan teknologi virtual reality dan hologram, semakin penting untuk memastikan bahwa pengalaman ini bersifat inklusif dan dapat diakses oleh khalayak luas.
Selain itu, legitimasi interaksi dalam metaverse menciptakan pertimbangan secara moral dan etis. Mempertahankan integritas konferensi pers ini akan membutuhkan keseimbangan antara interaksi yang berkesinambungan dan upaya untuk menghindari misinformasi.
Saat kita berdiri di ambang revolusi teknologi, kemungkinan konferensi pers modern dan futuristik yang didorong oleh virtual reality dan teknologi hologram menjadi tidak terbatas. Usaha Meta dan andilnya dalam metaverse menunjukkan kelangsungan dan kelanjutan inovasi ini, yang mengaburkan batas-batas dalam cara kita terhubung dan berkomunikasi.
Penggabungan virtual reality dan teknologi hologram tidak hanya mengubah konferensi pers, tetapi juga berdampak luas bagi pendidikan, hiburan, dan sektor masyarakat lainnya. Meskipun akan ada masalah di depan, daya tarik konferensi pers yang lebih menarik, imersif, dan inklusif akan menjadi salah satu langkah pengembangan teknologi digital untuk konferensi pers pada khususnya.