/ Dominasi Bitcoin Terancam? Co-Founder ETH Punya Prediksi Berani
Pasar kripto tengah diramaikan oleh prediksi berani dari salah satu Co-Founder Ethereum. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan keyakinan bahwa Ethereum (ETH) memiliki peluang besar untuk menggeser dominasi Bitcoin (BTC) di pasar kripto global. Selama ini, Bitcoin dikenal sebagai aset kripto nomor satu yang mendominasi kapitalisasi pasar dan menjadi acuan bagi pergerakan harga aset digital lainnya. Namun, menurut sang Co-Founder, situasi tersebut tidak mustahil berubah dalam beberapa tahun mendatang.
Ia menilai bahwa pertumbuhan ekosistem Ethereum yang pesat, inovasi berkelanjutan dalam teknologi blockchain, serta meningkatnya penggunaan aplikasi berbasis ETH dapat menjadi faktor kunci yang mendorong perubahan besar ini. Adopsi Ethereum dalam berbagai sektor, mulai dari keuangan terdesentralisasi (DeFi) hingga non-fungible token (NFT) dinilai mampu memperkuat posisinya di mata investor global. Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin Ethereum akan mengambil alih posisi puncak yang selama ini dikuasai Bitcoin, mengubah peta persaingan dan strategi investasi di pasar kripto secara signifikan.
Visi ambisius mengenai masa depan Ethereum ternyata tidak hanya berhenti sebagai retorika semata. Tom Lee, analis senior sekaligus pendiri Fundstrat Global Advisors, menilai ada sejumlah katalis yang berpotensi mempercepat pertumbuhan ekosistem ETH dalam waktu dekat. Ia menyoroti beberapa faktor kunci, di antaranya kejelasan regulasi stablecoin yang kian terbentuk, langkah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) yang mendorong pemindahan layanan ke ranah on-chain, serta keterlibatan institusi keuangan raksasa seperti JPMorgan dan platform investasi populer Robinhood yang kini mulai membangun layanan langsung di atas jaringan Ethereum.
Menurut Lee, faktor-faktor tersebut tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan pasar, tetapi juga memperluas penggunaan teknologi Ethereum dalam berbagai sektor. Keterlibatan pemain besar di industri keuangan tradisional diyakini dapat mempercepat integrasi blockchain ke dalam sistem ekonomi global, membuka peluang adopsi massal yang selama ini menjadi tantangan utama. Dengan infrastruktur yang terus berkembang dan dukungan institusional yang semakin kuat, Ethereum berpotensi melesat lebih cepat dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Dari sisi performa pasar, Ethereum sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penguatan signifikan. Dalam kurun waktu satu minggu, harga ETH sempat melonjak lebih dari 21%, sebuah lonjakan yang mengantarkan kapitalisasi pasarnya menyalip beberapa perusahaan raksasa dunia seperti Mastercard dan Netflix. Saat ini, nilai kapitalisasi Ethereum berada di kisaran US$520 miliar, menegaskan posisinya sebagai salah satu aset digital dengan pertumbuhan paling pesat di antara jajaran kripto utama.
Data analisis on-chain pun memperkuat optimisme tersebut. Catatan terbaru menunjukkan bahwa aliran modal masuk bersih (net capital inflows) ke Ethereum kini melampaui Bitcoin, sebuah fenomena yang sering diinterpretasikan sebagai tanda awal dimulainya “altcoin season”. Kondisi ini menandakan pergeseran sentimen investor dari aset kripto terbesar seperti BTC ke aset alternatif dengan potensi pertumbuhan yang lebih besar. Jika tren ini berlanjut, Ethereum berpeluang menjadi pusat gravitasi baru di pasar kripto global.
Meski prospek Ethereum terlihat menjanjikan, perjalanan menuju momen “flippening” kondisi di mana ETH benar-benar mengungguli Bitcoin masih diwarnai tantangan besar. Saat ini, nilai ETH perlu melonjak hingga kisaran US$20.000 per koin untuk menyamai kapitalisasi pasar Bitcoin yang masih memimpin jauh. Gap yang lebar ini menjadi penghalang utama bagi skenario pergeseran kekuasaan di puncak pasar kripto. Tidak hanya itu, sebagian kalangan analis tetap memandang prediksi ini dengan sikap skeptis, mengingat dominasi Bitcoin sudah terbangun selama lebih dari satu dekade.
Salah satu suara skeptis datang dari Jeff Embry, Managing Partner di Globe 3 Capital. Menurutnya, “ETH memiliki gunung yang terlalu tinggi untuk didaki,” menegaskan bahwa perbedaan mendasar dalam fundamental kedua aset kripto tersebut akan membuat Bitcoin tetap mempertahankan statusnya sebagai pemimpin pasar. Bitcoin selama ini dinilai memiliki daya tarik yang unik sebagai “emas digital,” sebuah aset lindung nilai yang lebih tahan terhadap gejolak dibandingkan altcoin lainnya, termasuk Ethereum.
Di sisi lain, Ethereum punya kekuatan fundamental yang berbeda. Nilainya bukan hanya bergantung pada narasi penyimpanan nilai, tetapi juga pada utilitas nyata yang ditawarkan melalui berbagai use case, seperti keuangan terdesentralisasi (DeFi), staking yang memberikan imbal hasil, dan dukungan institusional yang terus meningkat. Faktor-faktor inilah yang menjadi bahan bakar optimisme sebagian investor bahwa Ethereum mampu menutup jarak dengan Bitcoin dalam jangka panjang.
Pertarungan dominasi antara Ethereum dan Bitcoin pada akhirnya akan ditentukan oleh dinamika pasar yang kompleks. Keberhasilan Ethereum untuk mendekati atau bahkan melampaui Bitcoin kemungkinan besar akan bergantung pada konsistensi arus modal yang masuk, tingkat adopsi oleh perusahaan besar, dan laju inovasi teknologi yang menopang ekosistemnya. Jika semua elemen ini bergerak selaras, Ethereum mungkin memiliki peluang nyata untuk mengguncang hegemoni Bitcoin di pasar kripto global.
Pergerakan Saham Amerika Serikat, Aset Kripto, dan Emas Digital saat ini bisa kamu cek di aplikasi Nanovest. Jika kamu tertarik untuk mulai berinvestasi di Aset Kripto, Nanovest dapat menjadi pilihan kamu untuk mulai berinvestasi dan eksplor koin kripto lainnya, sebuah aplikasi investasi saham & kripto yang terpercaya dan aman yang dapat menjadi pilihan terbaik bagi para investor di Indonesia. Bagi para investor yang baru ingin memulai berinvestasi tidak perlu khawatir karena, Karena cuma di aplikasi ini aset kamu terproteksi dari risiko cybercrime dengan Asuransi Sinarmas. Bagi para penggiat investasi yang ingin menggunakan Nanovest, aplikasi ini sudah tersedia di Play Store maupun App Store Anda.