/ Konektivitas Padang–Bukittinggi Pulih, Akses Masyarakat: Kementerian PU Buka Jalur Lembah Anai, aktivitas Masyarakat Lancar
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa langkah pembukaan ini diambil dengan pertimbangan matang, di mana aspek keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas utama di tengah upaya pemulihan.
"Jalur Lembah Anai adalah tulang punggung konektivitas Sumatera Barat. Pembukaan fungsional terbatas ini menjadi langkah penting agar aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat kembali bergerak, sembari penanganan permanen terus berjalan," ujar Menteri Dody.
Jalur Lembah Anai memegang peran strategis sebagai urat nadi penghubung wilayah pesisir barat dengan wilayah tengah Sumatera Barat. Jalur ini juga merupakan bagian dari ruas jalan utama Padang–Bukittinggi–Pekanbaru yang menjadi akses penting aktivitas perekonomian.
Terputusnya jalan di Lembah Anai telah berdampak signifikan terhadap arus lalu lintas Padang–Bukittinggi–Pekanbaru. Kendaraan yang melintas harus dialihkan ke rute alternatif via Padang–Sitinjau Lauik–Solok–Danau Singkarak–Padang Panjang. Pengalihan ini menyebabkan beban lalu lintas yang sangat berat dan kepadatan tinggi, terutama di kawasan Sitinjau Lauik yang terkenal dengan tanjakan ekstremnya. Dibukanya kembali Lembah Anai diharapkan segera memulihkan kelancaran distribusi logistik dan mobilitas masyarakat.
Saat meninjau Jalur Lembah Anai beberapa waktu lalu, Menteri Dody menyoroti perlunya solusi jangka panjang untuk mengurangi beban Jalur Lembah Anai yang rawan bencana. Menteri mengungkapkan, Kementerian PU perlu mengkaji opsi pengembangan jalur alternatif sebagai solusi permanen untuk mengurangi beban lalu lintas jalan nasional di Lembah Anai, termasuk opsi kelanjutan Jalan Tol Padang–Sicincin dari Kota Padang menuju Bukittinggi melalui pembangunan flyover atau terowongan.
"Ini masih usulan awal dari balai. Kajian teknis akan segera dilakukan agar ke depan akses Padang–Bukittinggi lebih aman dan andal," jelas Dody.
Seiring percepatan penanganan Kementerian PU di berbagai titik akses terdampak bencana Sumatera Barat, selain memulihkan Jalur Lembah Anai, Kementerian PU juga telah berhasil membuka kembali sejumlah akses utama antarkota dan kabupaten yang sempat terdampak bencana.
Ruas jalan yang sudah dapat dilalui antara lain:
· Ruas Padang–Pariaman–Lubuk Basung–Pasaman Barat–Batas Sumatera Utara.
· Ruas Padang Panjang–Bukittinggi–Lubuk Sikaping–Batas Sumatera Utara.
· Ruas Bukittinggi–Payakumbuh–Batas Riau.
· Ruas Padang–Painan–Indrapura–Batas Bengkulu.
· Ruas Padang–Solok–Sawahlunto–Dharmasraya–Batas Jambi.
· Ruas Padang–Lubuk Selasih–Surian–Padang Aro–Batas Jambi.
Terbukanya kembali akses-akses utama tersebut sangat mendukung kelancaran distribusi logistik, memastikan layanan publik tetap berjalan, serta mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat pascabencana.
Untuk mendukung percepatan pemulihan ini, hingga 15 Desember 2025, Kementerian PU telah memobilisasi alat berat berupa 58 unit excavator, 19 unit backhoe loader, 7 unit wheel loader, 42 unit dump truck, 2 unit crane, 6 unit mobile pump, serta peralatan pendukung lainnya. Material penanganan darurat juga terus disalurkan, antara lain berupa 1.240 geobag dan 810 bronjong kawat untuk pengamanan tebing jalan. Bersamaan dengan penanganan darurat ini, Kementerian PU juga menyalurkan bantuan logistik dasar berupa 200 selimut dan 200 matras bagi warga terdampak bencana.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak