/ Kementerian PU Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Swasembada Pangan Desa melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Berbasis Padat Karsya
Menteri PU, Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa program padat karya merupakan salah satu instrumen nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat desa. Program ini dirancang sekaligus sebagai upaya memperkuat fondasi ekonomi lokal melalui penyediaan infrastruktur yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
“PISEW bukan sekadar membangun jalan atau saluran, tetapi membuka ruang bagi masyarakat desa untuk bekerja, berdaya, dan meningkatkan nilai ekonomi di wilayahnya. Melalui pendekatan padat karya, masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan di desanya,” kata Menteri Dody.
Pelaksanaan PISEW diarahkan untuk memperkuat konektivitas antar-desa, mengoptimalkan akses pertanian, dan mendukung pengembangan kawasan ekonomi produktif. Peningkatan akses jalan pertanian, pembangunan drainase, serta infrastruktur dasar lainnya diharapkan mampu memperlancar distribusi hasil panen dan memperkuat rantai ekonomi desa, yang pada akhirnya bertujuan mendukung swasembada pangan nasional.
Padat Karya PISEW 2025 terus didorong untuk menghadirkan infrastruktur yang memberikan dampak langsung bagi peningkatan produktivitas masyarakat perdesaan. Salah satu wilayah penerima layanan PISEW 2025 adalah Desa Baluk dan Desa Banyubiru di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Kegiatan di lokasi ini difokuskan pada penguatan kawasan pertanian yang menjadi basis ekonomi masyarakat setempat.
Lingkup pekerjaan di Jembrana meliputi pembangunan jalan beton usaha tani, pekerjaan plat duiker, serta pembangunan dinding penahan tanah (DPT). Kegiatan konstruksi ini didanai melalui APBN TA 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp500 juta. Pelaksanaan kegiatan telah dimulai sejak 25 Agustus dan ditargetkan selesai pada 22 November 2025.
Infrastruktur yang terbangun diharapkan mampu meningkatkan kelancaran mobilitas distribusi hasil pertanian yang menjadi komoditas utama di wilayah tersebut, seperti padi, kakao, dan kelapa. Selain itu, infrastruktur ini juga diproyeksikan memperkuat ketahanan ekonomi desa melalui peningkatan efisiensi akses transportasi.
“Kami berharap jalan usaha tani yang dibangun ini dapat mempermudah petani membawa hasil panen ke pasar, menurunkan biaya distribusi, dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa,” tutur Menteri Dody.
Wilayah lain yang turut mendapat manfaat program PISEW 2025 adalah Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan di wilayah ini difokuskan pada dua desa berbatasan yang memiliki potensi pertanian terpadu dan agropolitan, yaitu Desa Guworejo (Dukuh Pengin, Dukuh Sumberagung) dan Desa Puro (Dukuh Bolorejo).
Dengan nilai kontrak sebesar Rp500 juta (APBN TA 2025), fokus pekerjaan adalah pembangunan jalan beton sepanjang 900 meter. Infrastruktur tersebut akan menjadi akses vital dalam menopang kegiatan ekonomi masyarakat. Jalan yang dibangun akan meningkatkan kelancaran distribusi hasil pertanian dan bahan kebutuhan pokok dari dan menuju pusat Kabupaten Sragen, sehingga diharapkan dapat ikut mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat secara berkelanjutan.
Melalui pola padat karya, pelaksanaan PISEW secara langsung membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan berkontribusi mempercepat perputaran ekonomi lokal. Program ini juga berfungsi sebagai sarana pemberdayaan sosial, di mana masyarakat turut terlibat aktif dalam seluruh tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan infrastruktur, demi mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemandirian pangan di tingkat desa.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak