/ Jelang Nataru 2025/2026, Kementerian PU Pastikan Kesiapan Infrastruktur Jalan dan Jembatan di Sumatera Utara
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pemulihan konektivitas merupakan prioritas utama pascabencana di wilayah Sumatera. “Kementerian PU terus berupaya keras agar akses infrastruktur kembali fungsional secepat mungkin, mengingat peran vital jalan dan jembatan sebagai urat nadi pergerakan masyarakat serta distribusi logistik,” kata Menteri Dody.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi Nataru 2025/2026 di Sumatera Utara, Kementerian PU telah memobilisasi berbagai sumber daya. Sebanyak 85 petugas telah diterjunkan untuk berjaga di posko-posko Nataru Kementerian PU. Kesiapan personel ini didukung oleh 96 unit alat berat yang terdiri dari excavator, loader, bulldozer, backhoe loader, dump truck, hingga mini excavator. Selain itu, 6 unit alat pendukung serta 1.957 unit bahan penanganan darurat, seperti agregat dan geobag, juga telah disiagakan untuk mengantisipasi kondisi mendesak di lapangan.
Di sektor jalan tol, Kementerian PU memastikan seluruh ruas tol di Sumatera Utara telah kembali beroperasi normal. Ruas Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi, yang sebelumnya menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow sejak 4 Desember, ditargetkan beroperasi normal sepenuhnya mulai 16 Desember 2025.
Kondisi prima juga dipastikan pada ruas tol utama lainnya, seperti Tol Medan–Binjai, Medan–Pangkalan Brandan, Medan–Sinaksak, dan Tebing Tinggi–Kisaran. Semua ruas tol ini dipastikan siap mendukung pergerakan masyarakat selama periode libur Nataru.
Sementara itu, penanganan intensif terus dilakukan pada infrastruktur jalan nasional dan jembatan yang terdampak bencana di Sumatera Utara. Tercatat terdapat 194 titik longsoran tebing, 27 titik jalan putus, 57 titik jalan amblas, 4 titik oprit jembatan putus, serta 28 titik genangan banjir.
Seiring perbaikan yang dilakukan, hingga 15 Desember 2025, progres perbaikan menunjukkan capaian signifikan. Dari total kerusakan yang terdata, Kementerian PU telah menangani 190 titik dari 194 titik longsoran tebing. Kementerian PU juga telah melakukan perbaikan pada 12 titik jalan putus dan 55 titik jalan amblas. Selain itu, akses pada empat titik oprit jembatan yang sempat putus telah tersambung kembali, dan 28 titik genangan banjir dipastikan sudah surut.
Upaya teknis di lapangan dilakukan secara bertahap namun cepat, mulai dari pembersihan material longsor, pemasangan Jembatan Bailey, perbaikan jalan amblas menggunakan agregat dan aspal, pemasangan bronjong, hingga pembangunan Dinding Penahan Tanah (DPT). Beberapa titik perbaikan utama bahkan ditargetkan tuntas secepatnya.
Adapun tiga koridor utama yang masih dalam penanganan intensif akibat amblasnya badan jalan adalah ruas Tarutung–Sibolga, Sibolga–Batangtoru, dan Batangtoru–Singkuang. Sementara itu, untuk Koridor Tarutung–Sipirok sepanjang 68 km, akses telah kembali terhubung meskipun masih dilakukan penyempurnaan jalan sementara (detour) di empat lokasi demi keselamatan pengguna.
Guna mendukung konektivitas menuju Kota Sibolga selama masa perbaikan ini, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan sejumlah jalur alternatif. Pengguna jalan dapat melalui Jalan Nasional rute Sidikalang–Subulussalam–Barus–Sibolga. Bagi kendaraan kecil, tersedia opsi melalui Jalan Provinsi rute Doloksanggul–Pakkat–Barus–Sibolga atau Jalan Kabupaten rute Batangtoru–Sibabangun–Pinangsori–Sibolga.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, Hardy Pangihutan Siahaan, menegaskan bahwa kesiapan infrastruktur selama Nataru tetap terjaga. Hardy memastikan bahwa meskipun ada jalur jalan yang berada di lokasi bencana, kendaraan tetap dapat berjalan melalui jalur alternatif yang disiapkan.
“Untuk Nataru, khususnya di lokasi bencana, transportasi tetap dapat dilakukan melalui jalan alternatif. Di Sumatera Utara tidak ada kota atau kabupaten yang terisolasi, seluruh wilayah masih bisa diakses karena tersedia jalur alternatif,” ujar Hardy.
Kementerian PU berkomitmen untuk terus mempercepat pemulihan infrastruktur sekaligus memastikan konektivitas wilayah di Sumatera Utara tetap andal, sehingga masyarakat dapat menjalani libur Natal dan Tahun Baru dengan nyaman, serta aktivitas logistik dan perekonomian daerah tetap berjalan lancar.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak