/ Fokus Pulihkan Konektivitas, Kementerian PU Berhasil Buka Kembali 38 KM Jalan Nasional Tarutung - Sibolga
Pemulihan akses ini menjadi prioritas utama mengingat intensitas hujan yang sangat tinggi mencapai 118 mm/hari di wilayah Sibolga selama sepekan pada akhir November 2025 lalu. Kondisi cuaca ekstrem ini telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan memutus akses transportasi di lebih dari 40 kecamatan yang tersebar di Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, hingga Kota Sibolga.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa seluruh jajaran teknis Kementerian PU bekerja sama erat dengan pemerintah daerah sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Fokus utama saat ini antara lain memastikan jalur logistik dan bantuan dapat kembali berfungsi normal.
"Prioritas pertama adalah membuka akses jalan agar seluruh bantuan dan peralatan dapat masuk dengan aman. Kementerian PU akan terus menambah dukungan alat berat dan personel sesuai kebutuhan, serta bekerja erat dengan BPBD dan pemerintah daerah agar penanganan berlangsung efektif," ujar Menteri Dody.
Salah satu tantangan terberat dalam operasi pemulihan ini berada pada ruas Tarutung–Sibolga–Barus yang memiliki total panjang 64 km. Jalur ini sempat terputus total akibat longsor besar yang terjadi di lebih dari 30 titik. Saat ini, konsentrasi alat berat dan personel difokuskan pada titik longsor terbesar di KM 38–39.
Berkat kerja keras tim gabungan di lapangan, akses sepanjang 38 km kini telah terbuka. Proses pembersihan material longsor terus dilakukan dengan sangat hati-hati dan menggunakan metode estafet. Hal ini disebabkan oleh kendala sempitnya ruang pembuangan material serta adanya sejumlah kendaraan besar yang tertimbun di lokasi kejadian.
Guna mempercepat proses pemulihan konektivitas, Kementerian PU memobilisasi kekuatan penuh melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, bersinergi dengan TNI serta kontraktor BUMN seperti WIKA, Waskita, dan Hutama Karya.
Sebanyak 63 unit alat berat telah beroperasi di lapangan, meliputi excavator long arm, excavator standard, loader, wheel loader, hingga dozer. Sementara itu, 21 unit alat berat tambahan sedang dalam proses mobilisasi menuju lokasi. Untuk mendukung operasional alat berat secara berkelanjutan, stok BBM sebanyak 3.000 liter telah disiagakan di lokasi bencana.
Adapun rincian alat yang diterjunkan antara lain 9 unit excavator dan 1 unit dozer (gabungan BBWS Sumatera II, Waskita, Wika), 1 unit Backhoe Loader (BBPJN Sumut), serta dukungan alat dari Dinas PU Provinsi dan TNI AD.
Selain fokus pada pemulihan jalan nasional Tarutung-Sibolga, Kementerian PU melalui BBWS Sumatera II juga bergerak menangani banjir yang merendam 14 kecamatan di Kota Medan, yakni Kecamatan Medan Marelan, Medan Barat, Medan Baru, Medan Deli, Medan Helvetia, Medan Johor, Medan Labuhan, Medan Maimun, Medan Petisah, Medan Polonia, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Timur, dan Medan Tuntungan.
Bantuan yang disalurkan untuk penanganan banjir di Kota Medan antara lain berupa: perahu karet untuk evakuasi warga, distribusi selimut, kasur, kebutuhan dasar, dan pemasangan hidran umum untuk mendukung ketersediaan air bersih di lokasi pengungsian.
Sementara itu di Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan, Tim TRC BBWS Sumatera II melakukan asesmen cepat terhadap kerusakan yang terjadi. Tim bersama Pemerintah Daerah telah mengaktifkan dapur umum serta melakukan evakuasi warga terdampak. Kementerian PU juga mendukung mobilisasi alat berat serta hidran umum, toilet portable, dan mobile toilet untuk penanganan kebutuhan sanitasi darurat.
Kementerian PU memastikan operasi tanggap darurat ini akan terus berlangsung hingga seluruh akses vital kembali pulih sepenuhnya. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan mematuhi arahan keselamatan dari pemerintah daerah setempat.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak