/ Bangun Konektivitas ke Kawasan Sentra Produksi Papua Selatan, Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pembangunan Jalan KSPP Wanam-Muting Segmen II
Penandatanganan kontrak dilaksanakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Papua Selatan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PU, dengan kontraktor pelaksana KSO: PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya, PT Batulicin Beton Asphalt, dan PT Modern Widya Tehnical. Prosesi ini disaksikan langsung oleh Menteri PU Dody Hanggodo dan Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti di Gedung Serbaguna Kementerian PU di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Dalam sambutannya, Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur dasar jalan dalam mendorong produktivitas kawasan.
“Merauke memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi pangan. Kementerian PU mendukung penuh melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air dan konektivitas jalan agar kawasan ini dapat berproduksi sepanjang tahun dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” kata Menteri Dody.
Menteri Dody juga menyampaikan bahwa Pembangunan Jalan KSPP Wanam–Muting Segmen II merupakan titik awal komitmen bersama untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan di Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional (KSPEAN). Pembangunan ini menargetkan Merauke, salah satu sebagai lumbung pangan baru di Indonesia Timur.
Secara keseluruhan, pembangunan Jalan KSPP Wanam – Muting Segmen II memiliki arti strategis dalam mendukung konektivitas antarwilayah sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat di Papua Selatan. Pembangunan tersebut diharapkan dapat menjadi contoh praktik terbaik (best practice) dalam pelaksanaan pembangunan jalan di kawasan timur Indonesia, yakni pembangunan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil yang nyata.
Penandatanganan paket kontrak kerja sama pembangunan jalan di KSPP Wanam – Muting Segmen II dilakukan pascaproses tender prakualifikasi sejak 11 Agustus 2025, yang mana KSO PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya, PT Batulicin Beton Asphalt, dan PT Modern Widya Tehnical ditetapkan sebagai pemenang. Total nilai kontrak pekerjaan fisiknya sebesar Rp4,8 triliun, dengan lingkup pekerjaan berupa pembangunan jalan sepanjang 80,5 km dan tiga jembatan. Masa pelaksanaan kontrak selama 720 hari kalender, dan ditargetkan selesai paling lambat 25 Oktober 2027.
Secara khusus, Direktur Jenderal Bina Marga Roy Rizali Anwar berpesan kepada penyedia jasa agar bekerja dengan profesional, disiplin, dan penuh tanggung jawab. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi teknis, serta memastikan pelaksanaan tepat waktu dan tepat mutu.
Dirjen Roy juga meminta kepada seluruh pihak yang terlibat dalam Pembangunan Jalan KSPP Wanam–Muting Segmen II untuk memperhatikan aspek keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Kementerian PU berharap pembangunan jalan ini dapat selesai tepat waktu sehingga dapat memperlancar arus logistik, memperkuat konektivitas antarwilayah, dan membuka akses bagi masyarakat menuju pusat produksi pangan di Papua Selatan, serta berdampak nyata bagi kesejahteraan dan kemandirian bangsa.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak