/ Perkuat Restrukturisasi, Krakatau Steel Mantap Bertransformasi
Dalam menyongsong tahun 2026, Perseroan memandang dinamika pasar sebagai bagian dari siklus yang terus dikelola secara prudent. Dengan fundamental usaha yang terus membaik, Krakatau Steel optimistis dapat mengelola Perusahaan secara konsolidasi dengan nilai aset mencapai USD 825,3 juta, ditopang oleh kinerja operasional dan keuangan sepanjang tahun 2025 yang menunjukkan tren pemulihan dan penguatan berkelanjutan. Optimisme tersebut menjadi dasar bagi Perseroan untuk melanjutkan agenda transformasi dan peningkatan nilai perusahaan ke depan.
Torehan Laba Bersih dan Penguatan Fundamental
Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar USD 24 juta pada Kuartal III Tahun 2025, mencerminkan momentum positif dari efektivitas restrukturisasi kewajiban dan peningkatan efisiensi operasional. Pencapaian ini tidak terlepas dari keberhasilan program pelunasan dipercepat dengan keringanan (haircut) yang memberikan ruang perbaikan signifikan terhadap struktur keuangan Perseroan.
Dalam rangka menjaga kesinambungan kinerja keuangan, Perseroan juga menyampaikan perlunya penyesuaian atas perubahan sejumlah asumsi signifikan sejak penandatanganan awal pada November 2024 hingga efektifnya Master Restructuring Agreement (MRA) 2024 pada Oktober 2025, antara lain terkait rencana pengoperasian fasilitas secara mandiri dan bertambahnya kreditur peserta haircut. Penyesuaian tersebut mencakup jadwal pembayaran kewajiban pokok Tranche A dan Tranche B serta penyesuaian lainnya.
Konsistensi Efisiensi, Kinerja Operasional, dan Penjualan
Dalam hal efisiensi, Perseroan berhasil menurunkan biaya usaha sebesar 12% hingga Triwulan III Tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Upaya ini menjadi bagian dari transformasi berkelanjutan untuk menciptakan struktur biaya yang lebih sehat dan kompetitif.
Dari sisi operasional, stabilisasi pabrik menunjukkan hasil yang positif. Volume produksi baja konsolidasi hingga Kuartal III Tahun 2025 tercatat sebesar 740 ribu ton, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 540 ribu ton.
Sejalan dengan peningkatan produksi, volume penjualan baja konsolidasi Perseroan juga menunjukkan tren kenaikan sepanjang tahun 2025, yakni 226 ribu ton pada Kuartal I, 244 ribu ton pada Kuartal II, dan meningkat menjadi 269 ribu ton pada Kuartal III. Tren ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar serta penguatan peran Krakatau Steel dalam memenuhi kebutuhan baja nasional.
Penguatan Infrastruktur Penopang Bisnis Inti
Perseroan terus memperkuat infrastruktur pendukung bisnis baja melalui peningkatan kapasitas pelayanan dermaga kepelabuhan, pengembangan steel integrated logistics, serta pengembangan Kawasan Industri Krakatau seluas 2.000 hektar sebagai fondasi ekosistem industri baja terintegrasi.
Sebagai bagian dari transformasi model bisnis, Krakatau Steel akan menjalankan pengoperasian fasilitas Hot Strip Mill (HSM) dan Cold Rolling Mill (CRM) secara mandiri melalui PT Krakatau Baja Industri sebagai pelaksana operation and maintenance. Perseroan juga berperan sebagai pengelola rantai pasok terintegrasi serta pelaksana penjualan produk akhir berupa Hot Rolled Coil (HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC) kepada konsumen.
Peran Strategis Danantara
Keberhasilan transformasi dan kinerja positif Krakatau Steel tidak terlepas dari dukungan Danantara selaku Pemegang Saham Seri B. Dukungan tersebut diwujudkan melalui pemberian Pinjaman Pemegang Saham (PPS) guna memenuhi kebutuhan modal kerja pengoperasian fasilitas Hot Strip Mill (HSM) dan Cold Rolling Mill (CRM).
Dukungan Danantara menjadi faktor penting dalam menjaga kelangsungan operasional, memperkuat likuiditas, serta mendukung implementasi program efisiensi Perseroan, sehingga Krakatau Steel dapat fokus menjalankan agenda transformasi dan penguatan daya saing usaha secara berkelanjutan.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Dr. Akbar Djohan, menyampaikan bahwa capaian kinerja dan langkah transformasi Perseroan sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat industri strategis nasional.
“Keberhasilan restrukturisasi yang tercermin dari laba, peningkatan produksi dan penjualan, serta penguatan struktur keuangan merupakan fondasi penting bagi Krakatau Steel untuk berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan kemandirian industri baja nasional. Transformasi ini kami jalankan secara disiplin dan berkelanjutan,” jelas Dr. Akbar Djohan yang juga menjabat sebagai Chairman Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) dan Chairman Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA).
Penguatan Akselerasi Transformasi
Sejalan dengan agenda transformasi yang terus dijalankan, RUPSLB juga menetapkan susunan pengurus Perseroan terbaru. Dengan komposisi Direksi yang semakin solid dan berpengalaman, Krakatau Steel optimistis mampu mempercepat eksekusi strategi transformasi, meningkatkan kinerja operasional, serta memperkuat daya saing perusahaan secara berkelanjutan.
Adapun susunan pengurus Perseroan yang ditetapkan melalui RUPSLB adalah sebagai berikut:
Komisaris
1. Komisaris Utama, Hendro Martowardojo
2. Komisaris Independen, Willgo Zainar
3. Komisaris Independen, David Pajung
4. Komisaris, Setia Diarta
5. Komisaris, Adityo Haryo Bimo
Direksi
1. Direktur Utama, Dr. Akbar Djohan
2. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Daniel Fitzgerald Liman
3. Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio, Hernowo
4. Direktur SDM, Suryantoro Waluyo
5. Direktur Infrastruktur dan Operasi, Sidik Darusulistyo