/ Progres Capai 98%, Pembangunan Floodway Sikambing-Belawan Ditargetkan Rampung Akhir 2025
Dalam peninjauannya, Menteri Dody menyampaikan bahwa progres konstruksi Floodway Sikambing telah mencapai 98 persen dan ditargetkan dapat tuntas serta fungsional pada akhir tahun 2025.
“Floodway ini akan berperan penting menurunkan debit banjir yang selama ini kerap melanda kawasan inti Kota Medan, khususnya di wilayah Medan Baru dan Medan Sunggal. Dengan sistem ini, beban aliran Sungai Sikambing dapat direduksi sekitar 30 meter kubik per detik,” kata Menteri Dody.
Secara teknis, Floodway Sikambing–Belawan memiliki kapasitas aliran total sebesar 84 meter kubik per detik. Infrastruktur ini memanfaatkan sistem saluran ganda yang terdiri atas saluran tertutup sepanjang 466 meter (tinggi 3,5 meter, lebar 3 meter) dan saluran terbuka sepanjang 636 meter (tinggi 3,5 meter, lebar 5,3 meter).
Selain itu, konstruksi ini dilengkapi dengan bangunan pelimpah (weir) yang berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit air dari Sungai Sikambing ke arah Sungai Belawan melalui floodway yang baru dibangun.
Menteri Dody menambahkan bahwa pembangunan pengendali banjir ini merupakan bagian esensial dari sistem pengelolaan air hulu–hilir yang terintegrasi.
“Pembangunan pengendali banjir ini merupakan bagian dari sistem hulu–hilir yang terintegrasi. Di hulu, pemerintah telah memperkuat kapasitas sungai dan tanggul, sedangkan di hilir, normalisasi Sungai Belawan juga dilakukan agar aliran air lebih lancar ke laut,” jelas Menteri Dody.
Penyelesaian proyek Floodway Sikambing akan melengkapi jaringan pengendali banjir Kota Medan yang telah ada, termasuk kolam retensi, drainase utama, dan sistem tanggul di sekitar kawasan Belawan.
“Tujuan akhirnya adalah menciptakan kawasan Medan–Belawan yang aman dari genangan dan mendukung aktivitas ekonomi serta pelabuhan,” ujar Menteri Dody.
Kementerian PU berkomitmen untuk menyelesaikan proyek strategis ini tepat waktu dan memastikan fungsinya berjalan optimal guna melindungi masyarakat dari risiko banjir musiman, terutama dalam mengantisipasi perubahan pola curah hujan ekstrem.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak