/ Kementerian PU Beri Pelatihan Konstruksi di Pesantren, Ratusan Santri Lirboyo Jadi Angkatan Pertama
Program pelatihan ini merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden Prabowo Subianto agar para santri bisa mendapatkan pembekalan pengetahuan atau keterampilan dasar di bidang konstruksi maupun teknik sipil. Jadi, ketika ada kegiatan pembangunan di lingkungan pondok pesantren masing-masing, para santri yang turut berperan sudah memiliki bekal keterampilan dasar bangunan. Di sisi lain, mereka juga memiliki pemahaman soal keselamatan kerja konstruksi.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa kegiatan ini punya makna lebih dalam. Pelatihan Tenaga Konstruksi di Pondok Pesantren ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga budaya gotong royong, yang telah lama menjadi ciri khas pesantren di Indonesia.
Menurut Menteri Dody, melalui pelatihan dan sertifikasi, para santri akan mendapatkan pengetahuan dasar mengenai konstruksi dan penerapan keselamatan kerja. Langkah ini menjadi bentuk dukungan pemerintah agar semangat kebersamaan yang telah tumbuh di pesantren dapat diiringi dengan kemampuan teknis yang lebih baik.
“Tradisi gotong royong di pondok pesantren adalah sesuatu yang sangat mengagumkan. Para santri dengan sukarela bergotong royong membangun ruang belajar, asrama, dan fasilitas lainnya. Kami di Kementerian PU tidak ingin semangat budaya itu hilang. Justru kami ingin memperkuatnya dengan standar yang benar dan lebih berkualitas,” ujar Menteri Dody.
Di Pondok Pesantren Lirboyo, Kementerian PU memberikan kesempatan kepada para santri untuk belajar langsung keterampilan bangunan dan keselamatan kerja.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, Ditjen Bina Konstruksi. Dari total 116 peserta, rinciannya terdiri dari 81 peserta yang mengambil bidang Tukang Bangunan Gedung dan 35 peserta yang fokus pada bidang Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi. Tujuan utama pelatihan ini bukan untuk menjadikan santri sebagai tukang bangunan. Tujuannya lebih kepada memberikan wawasan dan pengetahuan teknis dasar yang bermanfaat untuk pengembangan lingkungan pesantren mereka di masa depan. Nantinya, para peserta yang dinyatakan lulus pelatihan akan memperoleh Sertifikat Kompetensi yang diakui secara nasional.
Pelatihan ini dilaksanakan dalam dua kegiatan.
Pertama, Pelatihan dan Sertifikasi Petugas K3 Konstruksi (Jenjang 3) yang berlangsung selama enam hari, yakni pada 21–26 Oktober 2025.
Kedua, Pelatihan dan Sertifikasi Tukang Bangunan Gedung (Jenjang 2) yang memakan waktu dua belas hari, dari 21 Oktober–1 November 2025.
Dalam pelatihan, para peserta tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga wajib praktik langsung di lapangan. Cara ini ditempuh untuk memastikan pembekalan pengetahuan secara teori dan kemampuan teknis mereka berjalan seimbang.
Pelatihan konstruksi di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri menjadi awal dari keseluruhan program Pelatihan dan Sertifikasi bagi 2.500 Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) dan Santri di 10 provinsi. Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen Kementerian PU dalam mendorong peningkatan kualitas SDM konstruksi di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di kalangan pondok pesantren.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak - Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak