Jakarta, 24 Mei 2025 – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ir. H. 
Ahmad Riza Patria, M.B.A., menegaskan bahwa pembangunan desa yang bermakna harus 
berangkat dari kekuatan masyarakat itu sendiri dan mengedepankan kolaborasi antar pihak. 
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan “Sumba Barat Bercerita”, forum kolaborasi 
antara Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), SurfAid, 
dan Kedutaan Besar Selandia Baru, yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.


Acara ini menjadi momentum penutupan Program Nusatani yang telah berjalan sejak 2019 di 
Kabupaten Sumba Barat, namun Ahmad Riza Patria menekankan bahwa ini bukanlah akhir, 
melainkan babak baru dalam upaya membangun desa melalui praktik-praktik baik yang telah 
terbukti berhasil.
“Pembangunan yang bermakna harus berangkat dari kekuatan masyarakat itu sendiri, dan
untuk menguatkan masyarakat, kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi menjadi kunci 
sukses dalam pembangunan desa,” ujar Ahmad Riza Patria.


Program Nusatani menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, 
daerah, organisasi internasional seperti SurfAid, dan masyarakat desa. Dengan pendekatan 
pertanian yang sensitif terhadap gizi, program ini telah:


• Menurunkan angka stunting sebesar 5% per tahun,


• Membangun 892 sarana air bersih dan sanitasi,


• Memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 84.000 warga.


“Ini bukan semata program bantuan, tapi upaya membangun fondasi agar desa bisa tumbuh 
mandiri, tangguh, dan berdaya saing,” tambah Riza.


Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi kepada SurfAid, Kedutaan Besar Selandia Baru, 
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat, dan masyarakat desa yang menjadi motor utama 
keberhasilan program. Ia juga mendorong agar praktik baik dari Program Nusatani direplikasi 
di desa dan daerah tertinggal lainnya.


“Mari kita buktikan bahwa dari Sumba Barat bisa lahir cerita sukses pembangunan yang 
memberi harapan, bukan hanya bagi daerah tertinggal, tapi juga bagi masa depan Indonesia 
yang lebih adil dan merata,” tutupnya.


Program Nusatani sendiri telah menjadi bagian dari strategi pembangunan nasional 
Kemendes PDT melalui 12 Rencana Aksi Desa yang mencakup ketahanan pangan, 
pemberdayaan pemuda, dan penguatan kader pembangunan desa.


Dengan semangat gotong royong dan keberlanjutan, acara ini menunjukkan bahwa 
transformasi desa bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama.


Jakarta, 24 Mei 2025 – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ir. H. 
Ahmad Riza Patria, M.B.A., menegaskan bahwa pembangunan desa yang bermakna harus 
berangkat dari kekuatan masyarakat itu sendiri dan mengedepankan kolaborasi antar pihak. 
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan “Sumba Barat Bercerita”, forum kolaborasi 
antara Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), SurfAid, 
dan Kedutaan Besar Selandia Baru, yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/caf1e1be-239b-4c32-147c-7e4347b5f200/public" alt="Image" />
Acara ini menjadi momentum penutupan Program Nusatani yang telah berjalan sejak 2019 di 
Kabupaten Sumba Barat, namun Ahmad Riza Patria menekankan bahwa ini bukanlah akhir, 
melainkan babak baru dalam upaya membangun desa melalui praktik-praktik baik yang telah 
terbukti berhasil.
“Pembangunan yang bermakna harus berangkat dari kekuatan masyarakat itu sendiri, dan
untuk menguatkan masyarakat, kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi menjadi kunci 
sukses dalam pembangunan desa,” ujar Ahmad Riza Patria.
<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/72ef3e19-abea-46a4-6e94-22ea984fb100/public" alt="Image" />Program Nusatani menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, 
daerah, organisasi internasional seperti SurfAid, dan masyarakat desa. Dengan pendekatan 
pertanian yang sensitif terhadap gizi, program ini telah:
• Menurunkan angka stunting sebesar 5% per tahun,
• Membangun 892 sarana air bersih dan sanitasi,
• Melatih 64 unit ekonomi desa, serta
• Memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 84.000 warga.
“Ini bukan semata program bantuan, tapi upaya membangun fondasi agar desa bisa tumbuh 
mandiri, tangguh, dan berdaya saing,” tambah Riza.
Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi kepada SurfAid, Kedutaan Besar Selandia Baru, 
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat, dan masyarakat desa yang menjadi motor utama 
keberhasilan program. Ia juga mendorong agar praktik baik dari Program Nusatani direplikasi 
di desa dan daerah tertinggal lainnya.
“Mari kita buktikan bahwa dari Sumba Barat bisa lahir cerita sukses pembangunan yang 
memberi harapan, bukan hanya bagi daerah tertinggal, tapi juga bagi masa depan Indonesia 
yang lebih adil dan merata,” tutupnya.
Program Nusatani sendiri telah menjadi bagian dari strategi pembangunan nasional 
Kemendes PDT melalui 12 Rencana Aksi Desa yang mencakup ketahanan pangan, 
pemberdayaan pemuda, dan penguatan kader pembangunan desa.
Dengan semangat gotong royong dan keberlanjutan, acara ini menunjukkan bahwa 
transformasi desa bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama.

Politics / Government / Local government

Government offices / organizations

Sumba Barat Bercerita: Ahmad Riza Patria Tegaskan Pentingnya Kolaborasi dalam  Mewujudkan Ketahanan Pangan Desa

HR / Recruitment

Skin care / Cosmetics / Hair products

Internet service

Film / Drama

Magazines / Books / Publications

Marketing / Research

Diet / Health food / Supplement

Childbirth / Childcare

Interior / Furniture / Storage

Mobile device

Servers / Peripherals

Network / Network Equipment

System / Website / Application development

Electronic components / Semiconductors / Electrical equipment

Department stores / Supermarkets / Convenience stores / Stores

Wholeseller

Manga / Anime

Arcade Game

Toys / Playsets / Dolls

Car / Car Supplies

Motorcycles / Motorcycle Supplies

Daily necessities / Household goods

Garden / DIY

Shoes / Bags

Jewelry / Accessories

Kids / Baby / Maternity

Food / Sweets

Soft Drinks / Alcoholic drinks

Restaurant / Fast food / Streetfood

Eating at home / Delivery

Fitness / Healthcare

Medical / Hospital

Pharmaceuticals

Pets / Pet Supplies

Gifts / Flowers

Love / Marriage

Funeral

Hotels / inns

Travel / Sightseeing

Theme Park / Amusement park

Residential / Condominium

Commercial facilities / Office buildings

Architecture / Space design

Construction / Civil engineering

Advertising / Promotion / PR

Sales

Management Consulting

Think tank

Legal / Patent / Intellectual Property

Logistics / Warehouse / Cargo

Steel / Metal / Glass / Earth / Stone / Rubber

Chemistry

Electricity / Gas / Resources / Energy

Nature / Weather

School / University

Cram school / Preparatory school / Online education

Life insurance / Non-life insurance

Mobile app

Mobile games

Cooking / Home appliances

Health and Beauty appliances

Application

Ladies' Fashion

Men's Fashion

Accounting

Environment / SGDs / Recycling

International activity

Full time job / Part-time job / Career

E-commerce

Music

Internet Service Provider / Line connection

Camera

AV equipment

Consumer Games

Outdoors / Mountain Climbing

Welfare / Nursing / Rehabilitation

Qualifications / Study Abroad / Language

Childcare / Early childhood education

Banks / Credit unions

Credit card / Loan

Securities / FX / Investment Trusts

Moving

Volunteer

Agriculture / Forestry / Fisheries

Bicycle / Bicycle Supplies

Female Related

Venture Capitals

Coaching / Mentoring / Consultation

Automotive / Motorcycle / Bicycle

Automotive / Automotive Supplies

Interior / Goods

Real Estate / Architecture / Construction

Software

Blockchain / Web3

Security

Telecommunications / VoIP

Show Business

Comedy

Foreign companies

Service

SurfAid International di Indonesia adalah organisasi nirlaba yang memiliki program holistik demi
masyarakat sehat, sejahtera dan tangguh di daerah terpencil di mana terdapat lokasi surfing (selancar).
Saat ini, SurfAid bekerja di tiga lokasi di Indonesia, yaitu Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Rote
Ndao di Nusa Tenggara Timur, serta Kabupaten Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.
Sebagai ormas asing di Indonesia, SurfAid bekerja atas dasar Memorandum Saling Pengertian (MSP)
dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia
(Kemendesa PDTT) Memorandum Saling Pengertian (MSP) tertanggal 27 Oktober 2022 sampai
dengan 27 Oktober 2025.

SurfAid Indonesia