Persaingan bisnis di
era digital saat ini, menuntut industri untuk dapat terus berinovasi dan
bertransformasi agar dapat terus bersaing di pasar. Dalam memenuhi tuntutan
bisnis tersebut, salah satu hal penting yang harus dimiliki perusahaan adalah proses
supply chain yang baik. Supply Chain Management (SCM) dikenal
memiliki proses yang panjang dan rumit, sehingga menjadi penting bagi
perusahaan untuk dapat menyesuaikan kegiatan operasional mereka agar tetap
bertahan di industri.

Xapiens Teknologi
Indonesia (Xapiens) telah berhasil membantu meningkatkan efisiensi proses supply chain pada salah satu kliennya
yang bergerak di industri pertambangan, dengan mengimplementasikan electronic procurement (e-proc). e-Proc merupakan bagian dari transformasi digital yang diinisiasi
oleh klien, yang bertujuan untuk mempercepat lead time pengadaan dan juga sebagai wujud dari tata kelola
perusahaan yang baik untuk proses tender serta manajemen vendor.

“Melalui penerapan e-proc, seluruh
pengadaan barang dan jasa akan terintegrasi. Kami menyajikan solusi e-proc
terpadu, yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dari sisi operasional klien
hingga 60%,” ujar Julia Dama, Chief Solution Officer Xapiens Teknologi
Indonesia. Semua proses yang ada dalam e-proc akan saling terkoneksi,
mulai dari registrasi vendor, purchase requisition, tendering, vendor scoring, bid selection,
contract management, hingga purchase order (PO).

“Guna meningkatkan proses pegawasan dan kontrol,
Xapiens menambahkan 2 fitur unggulan dalam aplikasi e-proc yang
dikembangkan, yakni fitur delivery confirmation
guna memonitor konfirmasi pengiriman dan fitur vendor invoicing, melalui
portal vendor yang tersedia dengan
beberapa enhancement. Fitur-fitur
tambahan ini membuat sistem e-procurement menjadi lebih komprehensif,”
tambah Julia.

Menurut Julia, tantangan yang dihadapi tim
Xapiens pada proyek kali ini adalah mengintegrasikan antar sistem ERP yang
berbeda dalam lini operasional klien, sehingga dapat dipastikan semua proses e-proc
dapat berjalan dengan optimal.

Dalam proyek ini, Xapiens Teknologi Indonesia
mengakselerasi implementasi e-proc melalui penggunaan Odoo, solusi ERP
global dari Belgia di mana Xapiens, adalah salah satu Gold Partner di Indonesia. Sistem ERP Odoo memiliki modul lengkap
terintegrasi, yang cukup fleksibel untuk disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Tidak hanya mengimplementasikan aplikasi e-proc, Xapiens Teknologi
Indonesia juga memiliki pengalaman yang luas dalam mengimplementasikan modul-modul
ERP di berbagai Industri di Indonesia, termasuk modul finance dan human
capital.

Secara umum, implementasi e-proc bertujuan
untuk menciptakan transparansi, efisiensi dan efektivitas serta akuntabilitas
dalam pengadaan barang dan jasa melalui media elektronik antara perusahaan dengan
penyedia barang atau jasa. Dengan adanya proses digitalisasi pengadaan dalam
bentuk e-proc – sebagai bagian dalam proses Supply Chain Management,
dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan
ekonomi yang semakin kompetitif di masa depan.

Jika ingin berdiskusi mengenai solusi e-procurement
lebih detil ataupun solusi lain dari Xapiens Teknologi Indonesia, silakan email
ke hello@xapiens.id atau WA 0811 830 7090.

<h1>Xapiens Bantu Tingkatkan Efisiensi melalui Solusi e-Procurement Terpadu</h1>Persaingan bisnis di
era digital saat ini, menuntut industri untuk dapat terus berinovasi dan
bertransformasi agar dapat terus bersaing di pasar. Dalam memenuhi tuntutan
bisnis tersebut, salah satu hal penting yang harus dimiliki perusahaan adalah proses
supply chain yang baik. Supply Chain Management (SCM) dikenal
memiliki proses yang panjang dan rumit, sehingga menjadi penting bagi
perusahaan untuk dapat menyesuaikan kegiatan operasional mereka agar tetap
bertahan di industri. Xapiens Teknologi
Indonesia (Xapiens) telah berhasil membantu meningkatkan efisiensi proses supply chain pada salah satu kliennya
yang bergerak di industri pertambangan, dengan mengimplementasikan electronic procurement (e-proc). e-Proc merupakan bagian dari transformasi digital yang diinisiasi
oleh klien, yang bertujuan untuk mempercepat lead time pengadaan dan juga sebagai wujud dari tata kelola
perusahaan yang baik untuk proses tender serta manajemen vendor.“Melalui penerapan e-proc, seluruh
pengadaan barang dan jasa akan terintegrasi. Kami menyajikan solusi e-proc
terpadu, yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dari sisi operasional klien
hingga 60%,” ujar Julia Dama, Chief Solution Officer Xapiens Teknologi
Indonesia. Semua proses yang ada dalam e-proc akan saling terkoneksi,
mulai dari registrasi vendor, purchase requisition, tendering, vendor scoring, bid selection,
contract management, hingga purchase order (PO).<img style="max-width:100%;height:auto;" src="https://vritimes-public.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/production/2.jpg" alt="Xapiens Teknologi Indonesia Effective e-Procurement Process"/>“Guna meningkatkan proses pegawasan dan kontrol,
Xapiens menambahkan 2 fitur unggulan dalam aplikasi e-proc yang
dikembangkan, yakni fitur delivery confirmation
guna memonitor konfirmasi pengiriman dan fitur vendor invoicing, melalui
portal vendor yang tersedia dengan
beberapa enhancement. Fitur-fitur
tambahan ini membuat sistem e-procurement menjadi lebih komprehensif,”
tambah Julia.Menurut Julia, tantangan yang dihadapi tim
Xapiens pada proyek kali ini adalah mengintegrasikan antar sistem ERP yang
berbeda dalam lini operasional klien, sehingga dapat dipastikan semua proses e-proc
dapat berjalan dengan optimal. Dalam proyek ini, Xapiens Teknologi Indonesia
mengakselerasi implementasi e-proc melalui penggunaan Odoo, solusi ERP
global dari Belgia di mana Xapiens, adalah salah satu Gold Partner di Indonesia. Sistem ERP Odoo memiliki modul lengkap
terintegrasi, yang cukup fleksibel untuk disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Tidak hanya mengimplementasikan aplikasi e-proc, Xapiens Teknologi
Indonesia juga memiliki pengalaman yang luas dalam mengimplementasikan modul-modul
ERP di berbagai Industri di Indonesia, termasuk modul finance dan human
capital.Secara umum, implementasi e-proc bertujuan
untuk menciptakan transparansi, efisiensi dan efektivitas serta akuntabilitas
dalam pengadaan barang dan jasa melalui media elektronik antara perusahaan dengan
penyedia barang atau jasa. Dengan adanya proses digitalisasi pengadaan dalam
bentuk e-proc – sebagai bagian dalam proses Supply Chain Management,
dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan
ekonomi yang semakin kompetitif di masa depan. Jika ingin berdiskusi mengenai solusi e-procurement
lebih detil ataupun solusi lain dari Xapiens Teknologi Indonesia, silakan email
ke hello@xapiens.id atau WA 0811 830 7090.

System / Website / Application development

Application

Software

Local companies

Xapiens Bantu Tingkatkan Efisiensi melalui Solusi e-Procurement Terpadu

Masih ingat, beberapa waktu lalu
kita dihebohkan dengan aksi peretasan data oleh hacker ‘Bjorka’? Nama 'Bjorka' muncul terkait kasus
peretasan data di Indonesia pada Agustus 2022 lalu. ‘Bjorka’ mengklaim bahwa
dirinya telah menjual milyaran data yang berasal dari Indonesia, mulai dari
data Komisi Pemilihan Umum (KPU), data registrasi SIM card prabayar, data
MyPertamina, dan lainnya. Pertanyaannya,
apakah perusahaan di Indonesia sudah siap melindungi datanya dari kejahatan
siber?

Kebocoran data, tidak semata dikarenakan
perangkat teknologi security yang kurang memadai. Tidak jarang, hal ini
disebabkan oleh kebiasaan di lapangan yang abai, misalnya saja ada diantara
karyawan perusahaan yang berbagi file melalui jalur yang tidak private sebut
saja melalui chat mobile melalui gawai pribadinya. UU No. 27 Tahun 2022 Perlindungan
Data Pribadi (PDP) mengatur mengenai pentingnya perusahaan menjaga keamanan
data. Jika perusahaan diketahui membocorkan atau melakukan pelanggaran
pengolahaan data pribadi pelanggannya, maka akan dikenai sanksi denda 4-50
milyar rupiah dan pidana 4-6 tahun hingga pembubaran korporasi/perusahaan. Dari
sisi non material, reputasi perusahaan juga akan tentu akan terdampak dengan hilangnya
kepercayaan dari pelanggan.

Menanggapi masalah tersebut, PT Xapiens
Teknologi Indonesia (Xapiens) merilis layanan Security Awareness Program guna
membantu perusahaan melindungi keamanan datanya dari serangan siber. “Cyber Security
merupakan salah satu fokus solusi dari Xapiens. Kami terus mengasah kemampuan
dan juga kesadaran akan pentingnya keamanan siber bagi pelanggan”, ungkap Djati
Wicaksono, Chief Solution Officer Xapiens Teknologi Indonesia. “Faktor
‘manusia’ dalam hal ini karyawan perusahaan, merupakan target utama serangan
siber, untuk itu perusahaan perlu memperkuat pertahanannya dengan melakukan
pelatihan Cyber Security Awareness”, tambah Djati.

Security Awareness Program dari
Xapiens,
disajikan dalam bentuk pelatihan untuk karyawan perusahaan. Program ini
terdiri dari 7 langkah pendekatan mulai dari assessment, interactive session,
tools/Learning Management System (LMS), regular campaign, award, dan
evaluation. Di dalam bagian tools/LMS pelanggan akan disuguhkan materi dari
SANS Security Awareness Training, salah satu partner dari Xapiens. 

SANS Security Awareness Training
merupakan global leader dalam penyedia training keamanan siber. “Online
computer-based training dari SANS Security Awareness akan menjadi salah satu
faktor pendukung penting dalam program yang ditawarkan. Hingga saat ini,
Xapiens sudah melayani ribuan peserta SANS Security Awareness Training di
berbagai industri”, ungkap Dimas Jey, Cyber Security Manager Xapiens Teknologi
Indonesia. 

“Implementasi perangkat firewall
bisa memakan biaya hingga milyaran rupiah belum lagi maintance rutin yang perlu
dilakukan, tetapi mengubah kebiasaan kerja dapat menjadikan karyawan sebagai tameng
kuat terhadap cyber threat bahkan jika teknologi keamanan telah breach
sekalipun” tambah Dimas Jey. 

Di era digital ini, ada baiknya perusahaan
sudah mulai berinvestasi untuk menjaga keamanan datanya. Program Security Awareness
sendiri merupakan investasi “kepala ke atas” yang jika dibandingkan dengan
investasi teknologi security bisa dibilang lebih murah dan berdampak besar. Jika
kesadaran akan keamanan siber sudah tumbuh dan terus diasah, ke depannya seluruh
karyawan perusahaan akan lebih siap dalam menghadapi berbagai cyber threats
yang ada. Cybersecurity bukan tentang satu divisi atau tim kerja melainkan
tentang keseluruhan perusahaan atau organisasi tersebut.

Tentang PT Xapiens Teknologi Indonesia (Xapiens):

PT Xapiens
Teknologi Indonesia (Xapiens) – salah satu anak usaha dari PT Indika Energy Tbk
(INDY) – adalah mitra terpercaya dalam perencanaan dan pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi digital yang andal dan inovatif. Xapiens memiliki
kompetensi dan pengalaman yang mumpuni di area keamanan informasi dan kualitas
layanan, dengan didukung oleh sertifikasi ISO/IEC 27001 dan ISO 9001, guna
mendukung perjalanan teknologi digital di Indonesia.

Kunjungi&nbsp;<a href="http://www.xapiens.id">www.xapiens.id</a>&nbsp;dan ikuti
media sosial kami di Instagram @<a href="http://zebrax.id" target="_blank">xapiens_tech</a> dan
LinkedIn Xapiens Teknologi Indonesia.

Indah Sary, Marketing &amp;
Communication

<a href="mailto:indah.sary@xapiens.id">indah.sary@xapiens.id</a>

<h1>Gandeng SANS, Xapiens Luncurkan Security Awareness Program</h1><img style="max-width:100%;height:auto;" src="https://vritimes-public.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/production/Xapiens_Trajective_SANS.jpg" alt="Xapiens bermitra dengan SANS, luncurkan Security Awareness Program"/>Masih ingat, beberapa waktu lalu
kita dihebohkan dengan aksi peretasan data oleh hacker ‘Bjorka’? Nama 'Bjorka' muncul terkait kasus
peretasan data di Indonesia pada Agustus 2022 lalu. ‘Bjorka’ mengklaim bahwa
dirinya telah menjual milyaran data yang berasal dari Indonesia, mulai dari
data Komisi Pemilihan Umum (KPU), data registrasi SIM card prabayar, data
MyPertamina, dan lainnya. Pertanyaannya,
apakah perusahaan di Indonesia sudah siap melindungi datanya dari kejahatan
siber?Kebocoran data, tidak semata dikarenakan
perangkat teknologi security yang kurang memadai. Tidak jarang, hal ini
disebabkan oleh kebiasaan di lapangan yang abai, misalnya saja ada diantara
karyawan perusahaan yang berbagi file melalui jalur yang tidak private sebut
saja melalui chat mobile melalui gawai pribadinya. UU No. 27 Tahun 2022 Perlindungan
Data Pribadi (PDP) mengatur mengenai pentingnya perusahaan menjaga keamanan
data. Jika perusahaan diketahui membocorkan atau melakukan pelanggaran
pengolahaan data pribadi pelanggannya, maka akan dikenai sanksi denda 4-50
milyar rupiah dan pidana 4-6 tahun hingga pembubaran korporasi/perusahaan. Dari
sisi non material, reputasi perusahaan juga akan tentu akan terdampak dengan hilangnya
kepercayaan dari pelanggan.Menanggapi masalah tersebut, PT Xapiens
Teknologi Indonesia (Xapiens) merilis layanan Security Awareness Program guna
membantu perusahaan melindungi keamanan datanya dari serangan siber. “Cyber Security
merupakan salah satu fokus solusi dari Xapiens. Kami terus mengasah kemampuan
dan juga kesadaran akan pentingnya keamanan siber bagi pelanggan”, ungkap Djati
Wicaksono, Chief Solution Officer Xapiens Teknologi Indonesia. “Faktor
‘manusia’ dalam hal ini karyawan perusahaan, merupakan target utama serangan
siber, untuk itu perusahaan perlu memperkuat pertahanannya dengan melakukan
pelatihan Cyber Security Awareness”, tambah Djati.Security Awareness Program dari
Xapiens,
disajikan dalam bentuk pelatihan untuk karyawan perusahaan. Program ini
terdiri dari 7 langkah pendekatan mulai dari assessment, interactive session,
tools/Learning Management System (LMS), regular campaign, award, dan
evaluation. Di dalam bagian tools/LMS pelanggan akan disuguhkan materi dari
SANS Security Awareness Training, salah satu partner dari Xapiens. SANS Security Awareness Training
merupakan global leader dalam penyedia training keamanan siber. “Online
computer-based training dari SANS Security Awareness akan menjadi salah satu
faktor pendukung penting dalam program yang ditawarkan. Hingga saat ini,
Xapiens sudah melayani ribuan peserta SANS Security Awareness Training di
berbagai industri”, ungkap Dimas Jey, Cyber Security Manager Xapiens Teknologi
Indonesia. “Implementasi perangkat firewall
bisa memakan biaya hingga milyaran rupiah belum lagi maintance rutin yang perlu
dilakukan, tetapi mengubah kebiasaan kerja dapat menjadikan karyawan sebagai tameng
kuat terhadap cyber threat bahkan jika teknologi keamanan telah breach
sekalipun” tambah Dimas Jey. Di era digital ini, ada baiknya perusahaan
sudah mulai berinvestasi untuk menjaga keamanan datanya. Program Security Awareness
sendiri merupakan investasi “kepala ke atas” yang jika dibandingkan dengan
investasi teknologi security bisa dibilang lebih murah dan berdampak besar. Jika
kesadaran akan keamanan siber sudah tumbuh dan terus diasah, ke depannya seluruh
karyawan perusahaan akan lebih siap dalam menghadapi berbagai cyber threats
yang ada. Cybersecurity bukan tentang satu divisi atau tim kerja melainkan
tentang keseluruhan perusahaan atau organisasi tersebut.Tentang PT Xapiens Teknologi Indonesia (Xapiens):PT Xapiens
Teknologi Indonesia (Xapiens) – salah satu anak usaha dari PT Indika Energy Tbk
(INDY) – adalah mitra terpercaya dalam perencanaan dan pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi digital yang andal dan inovatif. Xapiens memiliki
kompetensi dan pengalaman yang mumpuni di area keamanan informasi dan kualitas
layanan, dengan didukung oleh sertifikasi ISO/IEC 27001 dan ISO 9001, guna
mendukung perjalanan teknologi digital di Indonesia.Kunjungi&nbsp;<a href="http://www.xapiens.id">www.xapiens.id</a>&nbsp;dan ikuti
media sosial kami di Instagram @<a href="http://zebrax.id" target="_blank">xapiens_tech</a> dan
LinkedIn Xapiens Teknologi Indonesia.Informasi lebih
lanjut hubungi:Indah Sary, Marketing &amp;
Communication<a href="mailto:indah.sary@xapiens.id">indah.sary@xapiens.id</a>