Jakarta, 4 Agustus 2025 — Di sebuah ruangan yang hangat The Plaza, IDN Media HQ, suara-suara yang selama ini hanya bergema dalam kepala, akhirnya mendapat tempat untuk disuarakan. Bukan melalui panggung megah, bukan pula dalam seminar formal dengan susunan kursi yang kaku, tapi lewat sebuah forum hangat yang diinisiasi oleh para praktisi komunikasi sendiri—forum yang mereka sebut PR Clubhouse Indonesia.

Sabtu, 2 Agustus 2025 menjadi hari lahirnya edisi perdana komunitas ini. Mengusung tema #UnmuteYourself, PR Clubhouse tampil sebagai ruang alternatif—ruang yang tidak hanya mempersilahkan orang untuk bicara, tetapi juga mengundang mereka untuk didengarkan.

Hadir sebanyak 100 peserta dari berbagai latar belakang—mahasiswa, profesional muda, hingga praktisi senior—forum ini menjadi tempat perjumpaan lintas generasi dalam dunia komunikasi. Apa yang awalnya dirancang sebagai forum eksperimen, berubah menjadi momen kolektif yang menyentuh dan membekas.

Salah satu segmen utama yang menjadi jantung acara adalah SUPERTALKS, sebuah standing talk yang dirancang untuk menghadirkan dua jenis pembicara: para Superspeaker—profesional muda di bidang PR yang telah melalui proses kurasi, serta Special Guest—praktisi senior dengan pengalaman panjang di ranah komunikasi publik dan korporasi.

Syifa Hidayati, Head of Corporate Communication LRT Jakarta, menjadi pembuka sesi. Dengan tenang namun penuh keyakinan, ia membagikan pemikiran sederhana yang terasa sangat relevan. “Sebelum kita mewakili nama perusahaan, kita perlu belajar merepresentasikan diri sendiri terlebih dahulu,” ungkapnya. Ucapan itu tidak menggurui, tapi menggugah. Ia menekankan pentingnya membangun suara pribadi sebelum menyampaikan pesan institusi—sesuatu yang sering terlupakan di dunia PR yang penuh tekanan citra.

Ike Yuningsih, Senior PR Manager di DOKU, kemudian membawa audiens ke sisi lain pekerjaan kehumasan yang jarang dibicarakan. Ia menyamakan PR dengan ninja—jarang terlihat, tapi berperan vital dalam memastikan pesan sampai dengan tepat. Dengan gaya yang lugas dan jujur, Ike juga membedakan secara praktis antara PR dan marcomm, membuka pandangan peserta tentang posisi strategis komunikasi dalam organisasi modern.

Dari sisi praktisi senior, kehadiran Michael Reza Say (Senior Vice President Public Affairs, Danantara Indonesia) dan Adra Janitra (Sekretaris Jenderal, Public Affairs Forum Indonesia) menambahkan lapisan reflektif yang lebih dalam. Michael menyampaikan bahwa esensi komunikasi yang baik justru terletak pada kemampuan mendengar. “Komunikasi bukan soal bicara, tapi soal mendengar dan menyusun ulang apa yang perlu disampaikan,” katanya. Ia mengajak peserta untuk melihat komunikasi bukan sebagai alat persuasi semata, melainkan sebagai praktik empati yang memerlukan kepekaan kontekstual.

Sementara itu, Adra Janitra memberikan gambaran nyata tentang pentingnya membangun kepercayaan dalam hubungan antara institusi dan pemangku kebijakan. “Saat bicara dengan pemerintah atau mitra eksternal, kita membawa institusi. Jadi kepercayaan terhadap kita bukan hal kecil,” ungkapnya. Ia menyoroti pentingnya pemetaan stakeholder sebagai dasar dari komunikasi yang efektif—bukan hanya untuk menangani krisis, tetapi juga dalam membangun hubungan jangka panjang.

Para peserta forum Public Relations Clubhouse mengikuti PR Mixer dimana peserta dibagi ke dalam kelompok kecil untuk berdiskusi lebih intim. Mereka berbagi tantangan sehari-hari di dunia PR.

Namun yang membuat forum ini hidup bukan hanya sesi panggung. Setelah SUPERTALKS, acara dilanjutkan dengan PR Mixer, di mana peserta dibagi ke dalam kelompok kecil untuk berdiskusi lebih intim. Mereka berbagi tantangan sehari-hari: dari tekanan untuk selalu terlihat "baik" di media sosial, dilema membangun personal branding di tengah tuntutan profesionalisme, hingga perasaan terasing sebagai praktisi komunikasi di dalam organisasi yang tidak selalu memahami peran mereka.

Sesi ditutup dengan #UnmuteYourself, forum mikrofon terbuka yang justru menjadi titik balik suasana. Dalam suasana yang santai namun jujur, beberapa peserta maju ke depan dan menyampaikan suara mereka—tanpa naskah, tanpa skrip. Apa yang mereka sampaikan bukanlah pidato, melainkan potongan pengalaman dan pemikiran yang tulus: keresahan, kekaguman, bahkan pengakuan atas rasa lelah yang selama ini tidak sempat diceritakan.

Menurut Arrozi Effendi, Founder PR Clubhouse Indonesia, forum ini lahir dari keresahan kami terhadap ruang diskusi yang semakin kaku dan eksklusif. “Di tengah cepatnya perubahan dunia komunikasi, kami merasa ada kebutuhan akan ruang yang lebih manusiawi—tempat kita bisa belajar tanpa takut salah, berbagi tanpa pencitraan,” ujarnya. Bagi Arrozi, PR Clubhouse bukan soal pencitraan komunitas, tapi tentang keberanian untuk melihat antusiasme yang muncul, PR Clubhouse tidak berhenti di sini. Komunitas ini berencana untuk memperluas format kegiatannya—dari forum diskusi seperti SUPERTALKS, hingga sesi hangout, olahraga bersama, dan percakapan kasual yang tidak melulu soal kerja. Tujuannya sederhana: menciptakan ekosistem komunikasi yang lebih terbuka, adaptif, dan saling mendukung.

Karena pada akhirnya, menjadi PR bukan hanya soal menyusun pesan. Tapi juga soal menyusun ulang ruang-ruang perjumpaan agar setiap suara—sekecil dan sesamar apapun—tetap punya tempat untuk tumbuh.

bersama. Semua dilakukan dengan semangat membuka ruang tumbuh yang relevan bagi generasi baru praktisi komunikasi.

Public Relations Clubhouse Indonesia adalah komunitas independen yang menjadi ruang kolaborasi, pembelajaran, dan pertumbuhan bersama bagi mahasiswa, lulusan baru, dan profesional muda di bidang komunikasi. Lahir dari semangat kolektif, PR Clubhouse hadir sebagai forum yang jujur, terbuka, dan setara—tempat di mana pengalaman dibagikan, suara didengarkan, dan koneksi bermakna dibangun. Di ruang ini, komunikasi bukan hanya teori, tapi praktik yang hidup dan berkembang bersama komunitasnya.

Jakarta, 4 Agustus 2025 — Di sebuah ruangan yang hangat The Plaza, IDN Media HQ, suara-suara yang selama ini hanya bergema dalam kepala, akhirnya mendapat tempat untuk disuarakan. Bukan melalui panggung megah, bukan pula dalam seminar formal dengan susunan kursi yang kaku, tapi lewat sebuah forum hangat yang diinisiasi oleh para praktisi komunikasi sendiri—forum yang mereka sebut PR Clubhouse Indonesia.Sabtu, 2 Agustus 2025 menjadi hari lahirnya edisi perdana komunitas ini. Mengusung tema #UnmuteYourself, PR Clubhouse tampil sebagai ruang alternatif—ruang yang tidak hanya mempersilahkan orang untuk bicara, tetapi juga mengundang mereka untuk didengarkan.Hadir sebanyak 100 peserta dari berbagai latar belakang—mahasiswa, profesional muda, hingga praktisi senior—forum ini menjadi tempat perjumpaan lintas generasi dalam dunia komunikasi. Apa yang awalnya dirancang sebagai forum eksperimen, berubah menjadi momen kolektif yang menyentuh dan membekas.Salah satu segmen utama yang menjadi jantung acara adalah SUPERTALKS, sebuah standing talk yang dirancang untuk menghadirkan dua jenis pembicara: para Superspeaker—profesional muda di bidang PR yang telah melalui proses kurasi, serta Special Guest—praktisi senior dengan pengalaman panjang di ranah komunikasi publik dan korporasi.<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/f3cb2ce7-26a4-405b-9c9a-6470cf644c00/public" alt="Image" />Syifa Hidayati, Head of Corporate Communication LRT Jakarta, menjadi pembuka sesi. Dengan tenang namun penuh keyakinan, ia membagikan pemikiran sederhana yang terasa sangat relevan. “Sebelum kita mewakili nama perusahaan, kita perlu belajar merepresentasikan diri sendiri terlebih dahulu,” ungkapnya. Ucapan itu tidak menggurui, tapi menggugah. Ia menekankan pentingnya membangun suara pribadi sebelum menyampaikan pesan institusi—sesuatu yang sering terlupakan di dunia PR yang penuh tekanan citra.Ike Yuningsih, Senior PR Manager di DOKU, kemudian membawa audiens ke sisi lain pekerjaan kehumasan yang jarang dibicarakan. Ia menyamakan PR dengan ninja—jarang terlihat, tapi berperan vital dalam memastikan pesan sampai dengan tepat. Dengan gaya yang lugas dan jujur, Ike juga membedakan secara praktis antara PR dan marcomm, membuka pandangan peserta tentang posisi strategis komunikasi dalam organisasi modern.Dari sisi praktisi senior, kehadiran Michael Reza Say (Senior Vice President Public Affairs, Danantara Indonesia) dan Adra Janitra (Sekretaris Jenderal, Public Affairs Forum Indonesia) menambahkan lapisan reflektif yang lebih dalam. Michael menyampaikan bahwa esensi komunikasi yang baik justru terletak pada kemampuan mendengar. “Komunikasi bukan soal bicara, tapi soal mendengar dan menyusun ulang apa yang perlu disampaikan,” katanya. Ia mengajak peserta untuk melihat komunikasi bukan sebagai alat persuasi semata, melainkan sebagai praktik empati yang memerlukan kepekaan kontekstual.<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/3c2fc571-9664-4cd9-7bf5-71ec57395400/public" alt="Image" />Sementara itu, Adra Janitra memberikan gambaran nyata tentang pentingnya membangun kepercayaan dalam hubungan antara institusi dan pemangku kebijakan. “Saat bicara dengan pemerintah atau mitra eksternal, kita membawa institusi. Jadi kepercayaan terhadap kita bukan hal kecil,” ungkapnya. Ia menyoroti pentingnya pemetaan stakeholder sebagai dasar dari komunikasi yang efektif—bukan hanya untuk menangani krisis, tetapi juga dalam membangun hubungan jangka panjang.Para peserta forum Public Relations Clubhouse mengikuti PR Mixer dimana peserta dibagi ke dalam kelompok kecil untuk berdiskusi lebih intim. Mereka berbagi tantangan sehari-hari di dunia PR.Namun yang membuat forum ini hidup bukan hanya sesi panggung. Setelah SUPERTALKS, acara dilanjutkan dengan PR Mixer, di mana peserta dibagi ke dalam kelompok kecil untuk berdiskusi lebih intim. Mereka berbagi tantangan sehari-hari: dari tekanan untuk selalu terlihat "baik" di media sosial, dilema membangun personal branding di tengah tuntutan profesionalisme, hingga perasaan terasing sebagai praktisi komunikasi di dalam organisasi yang tidak selalu memahami peran mereka.<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/19dc2c03-fca9-46cb-4b70-23fea2469000/public" alt="Image" />Sesi ditutup dengan #UnmuteYourself, forum mikrofon terbuka yang justru menjadi titik balik suasana. Dalam suasana yang santai namun jujur, beberapa peserta maju ke depan dan menyampaikan suara mereka—tanpa naskah, tanpa skrip. Apa yang mereka sampaikan bukanlah pidato, melainkan potongan pengalaman dan pemikiran yang tulus: keresahan, kekaguman, bahkan pengakuan atas rasa lelah yang selama ini tidak sempat diceritakan.Menurut Arrozi Effendi, Founder PR Clubhouse Indonesia, forum ini lahir dari keresahan kami terhadap ruang diskusi yang semakin kaku dan eksklusif. “Di tengah cepatnya perubahan dunia komunikasi, kami merasa ada kebutuhan akan ruang yang lebih manusiawi—tempat kita bisa belajar tanpa takut salah, berbagi tanpa pencitraan,” ujarnya. Bagi Arrozi, PR Clubhouse bukan soal pencitraan komunitas, tapi tentang keberanian untuk melihat antusiasme yang muncul, PR Clubhouse tidak berhenti di sini. Komunitas ini berencana untuk memperluas format kegiatannya—dari forum diskusi seperti SUPERTALKS, hingga sesi hangout, olahraga bersama, dan percakapan kasual yang tidak melulu soal kerja. Tujuannya sederhana: menciptakan ekosistem komunikasi yang lebih terbuka, adaptif, dan saling mendukung.<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/0e2857ed-ff85-48dc-89b7-3e370521e200/public" alt="Image" />Karena pada akhirnya, menjadi PR bukan hanya soal menyusun pesan. Tapi juga soal menyusun ulang ruang-ruang perjumpaan agar setiap suara—sekecil dan sesamar apapun—tetap punya tempat untuk tumbuh.bersama. Semua dilakukan dengan semangat membuka ruang tumbuh yang relevan bagi generasi baru praktisi komunikasi.xxxxxxPublic Relations Clubhouse Indonesia adalah komunitas independen yang menjadi ruang kolaborasi, pembelajaran, dan pertumbuhan bersama bagi mahasiswa, lulusan baru, dan profesional muda di bidang komunikasi. Lahir dari semangat kolektif, PR Clubhouse hadir sebagai forum yang jujur, terbuka, dan setara—tempat di mana pengalaman dibagikan, suara didengarkan, dan koneksi bermakna dibangun. Di ruang ini, komunikasi bukan hanya teori, tapi praktik yang hidup dan berkembang bersama komunitasnya.

Advertising / Promotion / PR

Event

Menyalakan Suara, Menghidupkan Ruang: Cerita di Balik Edisi Perdana PR Clubhouse Indonesia

Jakarta, 2 Agustus 2025 — Apa jadinya jika sebuah unggahan sederhana di LinkedIn berubah menjadi gerakan kolektif yang menjelma jadi forum nyata? Itulah awal mula lahirnya Public Relations Clubhouse Indonesia, sebuah komunitas independen yang hadir sebagai ruang belajar, berbagi, dan bertumbuh bersama bagi mahasiswa, lulusan baru, dan profesional muda di bidang Public Relations (PR).

Diprakarsai oleh Muhammad Arrozi Effendi bersama rekan-rekan relawan lainnya, PR Clubhouse lahir dari semangat kolektif untuk membuka akses pembelajaran yang lebih relevan, terbuka, dan jujur di industri komunikasi. Komunitas ini digerakkan oleh individu-individu yang bekerja keras mempersiapkan seluruh kegiatan secara matang—dengan semangat sukarela dan kolaboratif serta dedikasi yang tulus untuk menciptakan ruang yang berdampak.

“Di tengah cepatnya perubahan dunia komunikasi, kami merasa ada kebutuhan akan ruang yang lebih manusiawi—tempat kita bisa belajar tanpa takut salah, berbagi tanpa perlu pencitraan. PR Clubhouse lahir dari keyakinan bahwa pertumbuhan yang paling bermakna dimulai dari koneksi yang tulus dan keberanian untuk saling mendengar. Ini bukan seminar, bukan panggung formal—ini adalah ruang kolektif yang hidup, di mana setiap suara punya tempat, setiap pengalaman punya nilai. Harapannya, ruang ini bisa menjadi pijakan awal yang ramah dan relevan, terutama bagi teman-teman yang baru menapaki jalan di dunia public relations, atau yang tengah merintis mimpi untuk ada di sana,” ujar Arrozi Effendi, inisiator Public Relations Clubhouse.

Forum perdananya sukses digelar secara luring di Jakarta dengan atmosfer yang hangat dan penuh semangat. Di tengah riuhnya ruang-ruang formal, PR Clubhouse tampil sebagai alternatif: bukan institusi, bukan organisasi konvensional, tapi komunitas hidup yang dibentuk dari kebutuhan nyata di lapangan.

Dengan semangat yang terus bergulir, PR Clubhouse Indonesia mulai dilihat sebagai barometer referensi bagi komunitas PR muda saat ini—ruang tempat ide-ide segar, perspektif baru, dan semangat kolaboratif dari generasi penerus komunikasi Indonesia tumbuh bersama.

Logo Public Relations Clubhouse dirancang dalam bentuk burung geometris minimalis yang menyiratkan huruf “P” dan “R”—simbol dari Public Relations. Bentuk setengah lingkaran dan lingkaran kecil yang merepresentasikan kepala, mata, dan sayap burung menggambarkan komunikasi, kebebasan berekspresi, serta keterhubungan antarmanusia.

Dipadukan dengan tagline “Connect • Growth”, logo ini menegaskan bahwa PR Clubhouse bukan sekadar tempat berbagi, melainkan ruang yang mendorong koneksi yang berarti dan pertumbuhan bersama. Desainnya sederhana, solid, dan penuh makna.

Super Talks: Panggung Pembuktian dan Pembelajaran

Salah satu segmen utama dari PR Clubhouse adalah Super Talks—sebuah panggung pembuktian sekaligus pembelajaran. Di sini, para profesional PR berdiri untuk berbagi cerita, bukan sekadar tentang keberhasilan, tapi juga tentang kegagalan, krisis, tekanan, hingga keputusan-keputusan sulit yang tak pernah muncul dalam siaran pers atau laporan tahunan.

Super Talks bukan seminar. Bukan pula forum diskusi formal. Ini adalah ruang jujur dan reflektif di mana para praktisi menyampaikan kisah mereka secara langsung, tanpa filter, dan dengan keberanian penuh.

Tempat pembuktian kompetensi profesional PR, bukan lewat jabatan, tapi melalui keberanian untuk bicara jujur

Ruang edukatif yang menyampaikan praktik komunikasi yang relevan dan etis untuk generasi berikutnya

Wadah personal branding yang dibangun bukan dari pencitraan, tapi dari pengalaman nyata dan nilai-nilai yang dipegang teguh

Dalam edisi perdananya, Super Talks menghadirkan dua kategori pembicara: Special Guest dan Super Speaker. Di antaranya hadir Adra Janitra (Sekjen Public Affairs Forum Indonesia) dan Nila Marita (Senior PR Consultant, Prasasti) sebagai Special Guest. Sementara dua Super Speaker terpilih lewat proses kurasi adalah Syifa Hidayati (Head of Corporate Communication, LRT Jakarta) dan Ike Yuningsih (PR Manager, DOKU)—mewakili generasi profesional muda yang siap berbagi, dengan keberanian yang menginspirasi.

Rencana Kolaborasi dan Arah ke Depan

Ke depannya, PR Clubhouse akan terus menghadirkan berbagai inisiatif yang memperkuat jaringan, keberagaman, dan kebersamaan di kalangan praktisi komunikasi. Beberapa agenda yang tengah dirancang meliputi sesi networking santai seperti nonton bareng, olahraga bersama, dan gathering tematik yang ringan namun membangun koneksi antaranggota.

Lebih jauh lagi, PR Clubhouse juga menyiapkan program untuk menjangkau kampus-kampus di berbagai daerah—mendampingi mereka membangun positioning komunitas komunikasi yang kuat dan relevan. Dalam waktu dekat, rencana seperti bootcamp PR, forum lintas kampus, hingga program mentoring yang melibatkan praktisi senior pun mulai disusun, dengan harapan menciptakan jembatan antargenerasi dalam dunia PR.

Jakarta, 2 Agustus 2025 — Apa jadinya jika sebuah unggahan sederhana di LinkedIn berubah menjadi gerakan kolektif yang menjelma jadi forum nyata? Itulah awal mula lahirnya Public Relations Clubhouse Indonesia, sebuah komunitas independen yang hadir sebagai ruang belajar, berbagi, dan bertumbuh bersama bagi mahasiswa, lulusan baru, dan profesional muda di bidang Public Relations (PR).Diprakarsai oleh Muhammad Arrozi Effendi bersama rekan-rekan relawan lainnya, PR Clubhouse lahir dari semangat kolektif untuk membuka akses pembelajaran yang lebih relevan, terbuka, dan jujur di industri komunikasi. Komunitas ini digerakkan oleh individu-individu yang bekerja keras mempersiapkan seluruh kegiatan secara matang—dengan semangat sukarela dan kolaboratif serta dedikasi yang tulus untuk menciptakan ruang yang berdampak.“Di tengah cepatnya perubahan dunia komunikasi, kami merasa ada kebutuhan akan ruang yang lebih manusiawi—tempat kita bisa belajar tanpa takut salah, berbagi tanpa perlu pencitraan. PR Clubhouse lahir dari keyakinan bahwa pertumbuhan yang paling bermakna dimulai dari koneksi yang tulus dan keberanian untuk saling mendengar. Ini bukan seminar, bukan panggung formal—ini adalah ruang kolektif yang hidup, di mana setiap suara punya tempat, setiap pengalaman punya nilai. Harapannya, ruang ini bisa menjadi pijakan awal yang ramah dan relevan, terutama bagi teman-teman yang baru menapaki jalan di dunia public relations, atau yang tengah merintis mimpi untuk ada di sana,” ujar Arrozi Effendi, inisiator Public Relations Clubhouse.Forum perdananya sukses digelar secara luring di Jakarta dengan atmosfer yang hangat dan penuh semangat. Di tengah riuhnya ruang-ruang formal, PR Clubhouse tampil sebagai alternatif: bukan institusi, bukan organisasi konvensional, tapi komunitas hidup yang dibentuk dari kebutuhan nyata di lapangan.Dengan semangat yang terus bergulir, PR Clubhouse Indonesia mulai dilihat sebagai barometer referensi bagi komunitas PR muda saat ini—ruang tempat ide-ide segar, perspektif baru, dan semangat kolaboratif dari generasi penerus komunikasi Indonesia tumbuh bersama.Identitas Visual: Filosofi LogoLogo Public Relations Clubhouse dirancang dalam bentuk burung geometris minimalis yang menyiratkan huruf “P” dan “R”—simbol dari Public Relations. Bentuk setengah lingkaran dan lingkaran kecil yang merepresentasikan kepala, mata, dan sayap burung menggambarkan komunikasi, kebebasan berekspresi, serta keterhubungan antarmanusia.Dipadukan dengan tagline “Connect • Growth”, logo ini menegaskan bahwa PR Clubhouse bukan sekadar tempat berbagi, melainkan ruang yang mendorong koneksi yang berarti dan pertumbuhan bersama. Desainnya sederhana, solid, dan penuh makna.Super Talks: Panggung Pembuktian dan PembelajaranSalah satu segmen utama dari PR Clubhouse adalah Super Talks—sebuah panggung pembuktian sekaligus pembelajaran. Di sini, para profesional PR berdiri untuk berbagi cerita, bukan sekadar tentang keberhasilan, tapi juga tentang kegagalan, krisis, tekanan, hingga keputusan-keputusan sulit yang tak pernah muncul dalam siaran pers atau laporan tahunan.Super Talks bukan seminar. Bukan pula forum diskusi formal. Ini adalah ruang jujur dan reflektif di mana para praktisi menyampaikan kisah mereka secara langsung, tanpa filter, dan dengan keberanian penuh.Super Talks menjadi:Tempat pembuktian kompetensi profesional PR, bukan lewat jabatan, tapi melalui keberanian untuk bicara jujurRuang edukatif yang menyampaikan praktik komunikasi yang relevan dan etis untuk generasi berikutnyaWadah personal branding yang dibangun bukan dari pencitraan, tapi dari pengalaman nyata dan nilai-nilai yang dipegang teguhDalam edisi perdananya, Super Talks menghadirkan dua kategori pembicara: Special Guest dan Super Speaker. Di antaranya hadir Adra Janitra (Sekjen Public Affairs Forum Indonesia) dan Nila Marita (Senior PR Consultant, Prasasti) sebagai Special Guest. Sementara dua Super Speaker terpilih lewat proses kurasi adalah Syifa Hidayati (Head of Corporate Communication, LRT Jakarta) dan Ike Yuningsih (PR Manager, DOKU)—mewakili generasi profesional muda yang siap berbagi, dengan keberanian yang menginspirasi.Rencana Kolaborasi dan Arah ke DepanKe depannya, PR Clubhouse akan terus menghadirkan berbagai inisiatif yang memperkuat jaringan, keberagaman, dan kebersamaan di kalangan praktisi komunikasi. Beberapa agenda yang tengah dirancang meliputi sesi networking santai seperti nonton bareng, olahraga bersama, dan gathering tematik yang ringan namun membangun koneksi antaranggota.Lebih jauh lagi, PR Clubhouse juga menyiapkan program untuk menjangkau kampus-kampus di berbagai daerah—mendampingi mereka membangun positioning komunitas komunikasi yang kuat dan relevan. Dalam waktu dekat, rencana seperti bootcamp PR, forum lintas kampus, hingga program mentoring yang melibatkan praktisi senior pun mulai disusun, dengan harapan menciptakan jembatan antargenerasi dalam dunia PR.xxxxxxPublic Relations Clubhouse Indonesia adalah komunitas independen yang menjadi ruang kolaborasi, pembelajaran, dan pertumbuhan bersama bagi mahasiswa, lulusan baru, dan profesional muda di bidang komunikasi. Lahir dari semangat kolektif, PR Clubhouse hadir sebagai forum yang jujur, terbuka, dan setara—tempat di mana pengalaman dibagikan, suara didengarkan, dan koneksi bermakna dibangun. Di ruang ini, komunikasi bukan hanya teori, tapi praktik yang hidup dan berkembang bersama komunitasnya.

Public Relations Clubhouse Indonesia: Ruang Berkumpul, Bertumbuh, dan Berbagi

HR / Recruitment

Skin care / Cosmetics / Hair products

Internet service

Film / Drama

Magazines / Books / Publications

Marketing / Research

Diet / Health food / Supplement

Childbirth / Childcare

Interior / Furniture / Storage

Full time job / Part-time job / Carieer

Mobile device

Servers / Peripherals

Network / Network Equipment

System / Website / Application development

Electronic components / Semiconductors / Electrical equipment

Department stores / Supermarkets / Convenience stores / Stores

Wholeseller

Manga / Anime

Arcade Game

Toys / Playsets / Dolls

Car / Car Supplies

Motorcycles / Motorcycle Supplies

Daily necessities / Household goods

Garden / DIY

Shoes / Bags

Jewelry / Accessories

Kids / Baby / Maternity

Food / Sweets

Soft Drinks / Alcoholic drinks

Restaurant / Fast food / Streetfood

Eating at home / Delivery

Fitness / Healthcare

Medical / Hospital

Pharmaceuticals

Pets / Pet Supplies

Gifts / Flowers

Love / Marriage

Funeral

Hotels / inns

Travel / Sightseeing

Theme Park / Amusement park

Residential / Condominium

Commercial facilities / Office buildings

Architecture / Space design

Construction / Civil engineering

Sales

Management Consulting

Think tank

Legal / Patent / Intellectual Property

Logistics / Warehouse / Cargo

Steel / Metal / Glass / Earth / Stone / Rubber

Chemistry

Electricity / Gas / Resources / Energy

Nature / Weather

School / University

Cram school / Preparatory school / Online education

Life insurance / Non-life insurance

Mobile app

Mobile games

Cooking / Home appliances

Health and Beauty appliances

Application

Ladies' Fashion

Men's Fashion

Accounting

Environment / SGDs / Recycling

International activity

E-commerce

Music

Internet Service Provider / Line connection

Camera

AV equipment

Consumer Games

Outdoors / Mountain Climbing

Welfare / Nursing / Rehabilitation

Qualifications / Study Abroad / Language

Childcare / Early childhood education

Banks / Credit unions

Credit card / Loan

Securities / FX / Investment Trusts

Moving

Politics / Government / Local government

Volunteer

Agriculture / Forestry / Fisheries

Bicycle / Bicycle Supplies

Female Related

Venture Capitals

Coaching / Mentoring / Consultation

Automotive / Motorcycle / Bicycle

Automotive / Automotive Supplies

Interior / Goods

Real Estate / Architecture / Construction

Software

Blockchain / Web3

Security

Telecommunications / VoIP

Show Business

Comedy

Service

PR Clubhouse Indonesia merupakan sebuah forum kolektif independen yang dibentuk sebagai ruang berbagi, bertumbuh, dan saling terhubung bagi para pelaku komunikasi—khususnya generasi muda di bidang Public Relations.