/ Beradaptasi dan Bertransformasi: Mendigitalisasi Rantai Pasok untuk Daya Saing Global
Dalam membuka acara rakernas tersebut, Chairman ALFI/ILFA, Akbar Djohan menegaskan bahwa transformasi menjadi kunci dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, sehingga dirinya menorong seluruh pelaku usaha logistik dan forwarder untuk memiliki mindset out of the box dalam menangkap peluang-peluang ekonomi yang tidak hanya sebatas dunia bisnis yang dijalankan selama ini.
“Untuk menuju ke sana, kita tidak hanya perlu menjaga stabilitas, tapi juga menyiapkan modal utama yang bisa menarik investasi jangka panjang dan menciptakan iklim usaha yang sehat. Kepastian hukum, stabilitas politik, serta dukungan nyata pada sektor-sektor strategis ekonomi agar pertumbuhan dapat benar-benar berkelanjutan,” ucap Chairman Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA), Akbar Djohan, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan Chairman Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA).
Digitalisasi Sebagai Kunci Transformasi
Tren digitalisasi, integrasi sistem rantai pasok, otomasi, dan penerapan teknologi mutakhir seperti artificial intelligence, internet of things, serta big data untuk memantau, mengelola, dan mencepat arus barang menjadi hal yang santer sebagai bahan diskusi pada sektor logistik nasional belakangan ini.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI, Muhammad Masyhud menegaskan bahwa tema Rakernas ALFI/ILFA 2025 menyuguhkan bahasan strategis dalam menjawab tantangan industri logistik yang terus berkembang di era digitalisasi dan keterbukaan ekonomi global.
“Transformasi logistik dapat tercapai melalui pengembangan infrastruktur, peningkatan efisiensi operasional, dan penerapan teknologi inovatif,” jelas Muhammad Masyhud saat memberikan sambutan pada giat Rakernas ALFI/ILFA 2025.
Selain itu, logistik hijau dan berkelanjutan di lingkungan yang menjadi isi utama yaitu optimalisasi kendaraan listrik, efisiensi energi, hingga digitalisasi aplikasi kepelabuhan mulai diadopsi secara luas sebagai upaya mewujudkan efisiensi biaya, pengurangan emisi, penguatan daya, serta rantai pasok nasional.
Penguatan Ekosistem Smart Port di Indonesia
PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) sebagai salah satu pelaku jasa pelayanan logistik dan kepelabuhanan yang turut berpartisipasi pada gelaran ALFI CONVEX 2025 menangkap momentum ini sebagai penguatan komitmen perusahaan dalam beradaptasi dan bertransformasi menuju ekosistem logistik digital yang efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan. Melalui partisipasnya, KBS membuka peluang kolaborasi dan berbagi inovasi untuk mendorong transformasi sektor logistik nasional menuju daya saing global berbasis digitalisasi rantai pasok.
KBS berfokus pada penguatan sistem logistik nasional melalui penerapan teknologi digital dan inovasi berkelanjutan. Dalam menghadapi revolusi industri logistik, KBS terus mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT), Big Data Analytics, Artificial Intelligence (AI), dan Blockchain guna meningkatkan akurasi pelacakan, memperluas transparansi, dan mempercepat arus informasi di seluruh rantai pasok.
Menyikapi semangat transformasi Rakernas ALFI/ILFA 2025, KBS juga berkomitmen terhadap penerapan logistik hijau (green logistics) melalui efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, dan optimalisasi penggunaan sumber daya. Langkah ini sejalan dengan upaya global dalam mendorong praktik bisnis berkelanjutan serta membangun ekosistem logistik yang ramah lingkungan.
Keamanan siber (cyber security) menjadi prioritas bagi KBS. Perusahaan memastikan setiap proses digital dalam rantai pasok terlindungi oleh sistem keamanan yang andal, sekaligus mendorong kolaborasi platform digital untuk menghubungkan seluruh pelaku logistik dalam satu ekosistem terintegrasi.
KBS juga telah mengembangkan platform digital terintegrasi bernama Krakatau Integrated Port Solution (KIPOS). Sistem ini dirancang untuk mendigitalisasi seluruh proses layanan kepelabuhanan secara real-time, mulai dari pemesanan layanan, pengelolaan dokumen, hingga pemantauan aktivitas kapal dan kargo. Melalui KIPOS, KBS menghadirkan layanan yang lebih efisien, transparan, dan terintegrasi dengan sistem logistik nasional, sekaligus memperkuat posisi KBS dalam membangun smart port ecosystem di Indonesia.
Melalui layanan logistik terintegrasi yang berpusat di Cilegon, KBS terus mengakselerasi efisiensi operasional, memperluas jaringan konektivitas, dan memperkuat peranannya dalam mendukung pertumbuhan industri nasional. Dengan dukungan SDM kompeten, infrastruktur modern, dan teknologi digital yang adaptif, KBS menempatkan diri sebagai bagian penting dalam transformasi logistik maritim Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat daya saing nasional, KBS meneguhkan perannya sebagai pelopor transformasi digital di sektor logistik nasional. Melalui inovasi berkelanjutan, kolaborasi lintas sektor, dan penerapan teknologi cerdas seperti KIPOS, perusahaan berkomitmen menghadirkan layanan logistik yang tangguh, efisien, dan berdaya saing global.