Indonesia
Jasa Distribusi Press Release
TechnologyCommerce / LifestyleFood / BeverageEducationReal Estate / Architecture
Garansi Publikasi di 100 Media Hanya Rp499k atau Uang Kembali.
Try it >>
press release

/ Peringati Hari Kemerdekaan: Industri Baja Nasional Perlu Visi Jangka Panjang Guna Mewujudkan Kedaulatan Ekonomi

Peringati Hari Kemerdekaan: Industri Baja Nasional Perlu Visi Jangka Panjang Guna Mewujudkan Kedaulatan Ekonomi

Krakatau Steel Tbk
JAKARTA, 17 Agustus 2025 - Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, para pelaku industri baja nasional perlu menempatkan sektor baja sebagai pilar utama kedaulatan dan kemerdekaan ekonomi negara. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Uni Eropa menerapkannya. Mereka memandang baja sebagai aset strategis yang menentukan kemandirian industri, pertahanan, dan menjadikannya posisi tawar di panggung global.
preview

Pengamat industi baja dan pertambangan, Widodo Setiadharmaji, mengatakan, bahwa kemerdekaan politik yang dirayakan setiap 17 Agustus harus ditopang oleh kemandirian ekonomi yang kokoh, dan industri baja adalah fondasinya.

“Pengalaman global sangat jelas. Negara-negara yang berdaulat secara ekonomi adalah mereka yang menguasai industri-industri strategisnya, dan baja adalah salah satu yang paling fundamental. Tanpa kemandirian di sektor ini, kita rawan terhadap fluktuasi harga global dan kebijakan proteksionis negara lain,” ujar Widodo Setiadharmaji di Jakarta, 15 Agustus 2025.

Ungkap Widodo Setiadharmaji, pelajaran paling relevan datang dari dua kekuatan ekonomi dunia: Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang memiliki sejarah panjang dalam melindungi industri baja mereka demi kedaulatan nasional.

“Di Amerika Serikat, baja bukanlah sekadar komoditas, melainkan pilar keamanan nasional. Sejak Perang Dunia II, AS sadar bahwa tanpa baja domestik, mereka tidak akan mampu mempertahankan posisi sebagai kekuatan dunia. Kesadaran ini melahirkan kebijakan proteksionis yang konsisten selama hampir satu abad,” jelasnya.

Ia juga mencontohkan, mulai dari Smoot-Hawley Tariff Act pada 1930, Nixon Shock pada 1971, hingga penerapan tarif 25%—bahkan 50%—dengan alasan keamanan nasional di era modern. Pesannya jelas: bahkan negara simbol perdagangan bebas pun tidak ragu mengambil langkah ekstrem untuk melindungi industrinya.

Sementara itu, Uni Eropa memiliki cerita yang berbeda namun dengan tujuan akhir yang sama. Industri baja adalah cikal bakal lahirnya Uni Eropa melalui European Coal and Steel Community (ECSC) pada 1952 sebagai proyek perdamaian. Namun hari ini, perannya telah bergeser menjadi pilar kedaulatan strategis.

“Di tengah gempuran baja impor murah dan krisis energi, Uni Eropa secara aktif menggunakan instrumen anti-dumping dan safeguard measures untuk memastikan rantai pasok vital bagi sektor otomotif, konstruksi, dan pertahanan tetap aman di dalam kawasan Eropa,” kata Widodo.

Dari dua contoh tersebut, terlihat bahwa membangun dan melindungi industri baja adalah agenda strategis yang tidak bisa ditawar. Indonesia dapat memetik lima pelajaran penting untuk membangun industri baja yang tangguh dan mandiri:

1.         Visi Jangka Panjang & Keberpihakan Kebijakan: Diperlukan arah strategis yang konsisten lintas pemerintahan dengan target kapasitas, teknologi, dan kualitas produk yang terukur.

2.         Perlindungan Pasar Domestik: Kebijakan yang melindungi industri dalam negeri dari serbuan impor berbiaya rendah adalah syarat mutlak agar kapasitas produksi nasional dapat bertumbuh.

3.         Kelembagaan yang Kuat: Perlu adanya sebuah badan atau kementerian khusus, seperti Kementerian Baja di India, untuk memastikan koordinasi kebijakan lintas sektor berjalan efektif.

4.         Ketahanan Pasokan Bahan Baku: Jaminan pasokan bahan baku dan energi harus dipastikan, baik melalui sumber daya domestik maupun diversifikasi mitra internasional.

5.         Inovasi dan Transisi Hijau: Mengantisipasi tuntutan global terhadap baja rendah emisi yang akan menjadi aspek daya saing krusial di masa depan.

Lebih lanjut, Widodo menekankan bahwa target kapasitas baja nasional lebih dari 100 juta ton pada 2045 hanya akan menjadi angka di atas kertas tanpa diiringi penguasaan teknologi dan keberpihakan kebijakan yang nyata.

“Membangun industri baja bukanlah proyek satu-dua tahun, melainkan proyek peradaban. Ini adalah tentang membangun fondasi untuk menjamin ketersediaan material bagi infrastruktur, alat pertahanan, transportasi, dan seluruh sendi kehidupan berbangsa. Ini adalah jaminan bagi kita untuk bertahan dalam situasi global yang paling sulit sekalipun,” tegasnya.

Peringatan kemerdekaan tahun ini diharapkan menjadi momentum bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menegaskan kembali komitmen dalam menguasai sektor-sektor strategis. Dengan menempatkan industri baja sebagai agenda prioritas nasional, Indonesia dapat memastikan bahwa kemerdekaan yang diperjuangkan dengan pengorbanan para pahlawan akan berdiri kokoh di atas fondasi kemandirian ekonomi yang sejati.

Hal tersebut juga menjadi hal yang diperjuangkan Akbar Djohan, Presiden Direktur PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dimana industri baja adalah “Mother of Industry” dan Krakatau Steel dibangun dari awal sebagai dasar Pembangunan Indonesia.

About Krakatau Steel Tbk
Sekilas Tentang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk merupakan perusahaan manufaktur baja terintegrasi yang didirikan pada 31 Agustus 1971. Selain bergerak di sektor industri baja, Krakatau Steel dan Group mengembangkan bisnis kawasan industri terpadu, kepelabuhanan, logistik, penyediaan air industri maupun penyediaan energi dalam bentuk power plant serta beberapa ventura bersama dengan perusahaan Korea dan Jepang. Krakatau Steel saat ini berkomitmen kuat untuk melakukan transformasi dengan semangat "Revolutionary Movements: Committed to Transform" yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, membangun kepercayaan dan transparansi dengan pemangku kepentingan, serta menarik investor. Transformasi ini mencakup berbagai aspek, termasuk perbaikan Human Capital, pengembangan bisnis hilir, dan peningkatan bisnis infrastruktur.

Categories
Construction / Civil engineeringSteel / Metal / Glass / Earth / Stone / RubberListed companies

Bagaimana kalau mencoba VRITIMES?
VRITIMES adalah platform distribusi press release yang digunakan oleh lebih dari 3000 perusahaan. Distribusi dapat dilakukan dengan Rp499k dan ada jaminan penayangan di 100 media. Silakan periksa informasi lebih lanjut tentang layanan ini di sini.
Lihat detail VRITIMES
Daftar Gratis
Other Press Release
Steel / Metal / Glass / Earth / Stone / Rubber
Perkuat Keamanan Siber, Krakatau Steel Group & BSSN Dorong Ketahanan Digital untuk Daya Saing Bisnis
Krakatau Steel Tbk
Aug 18, 2025

Construction / Civil engineering
Smart Airport Premium Service dari Krakatau IT dan IAS Hospitality
Krakatau Steel Tbk
Aug 14, 2025

Construction / Civil engineering
Walau Indonesia Dikenai Tarif 19% oleh Amerika Serikat, Tarif impor Baja Merah Putih ke Negeri Paman Sam Bisa Tembus 50%
Krakatau Steel Tbk
Aug 11, 2025

Construction / Civil engineering
Kebijakan Golden Share AS Jadi Momentum Perkuat Kedaulatan Industri Baja Nasional
Krakatau Steel Tbk
Aug 07, 2025

Construction / Civil engineering
Krakatau Steel Kirim Pipa Baja Proyek Penyediaan Jasa Pipanisasi BBM Cikampek - Plumpang
Krakatau Steel Tbk
Aug 06, 2025

Steel / Metal / Glass / Earth / Stone / Rubber
Krakatau Steel Group Dukung Ketahanan Pangan & Budaya Bersih
Krakatau Steel Tbk
Aug 04, 2025

Krakatau Steel Tbk
URL
krakatausteel.com
Industry
Manufacture
Weekly Release Ranking
May 24, 2023 2023
Mengenal Detail Pondasi untuk Konstruksi Rumah
Tokban
VRITIMES Video
vricrew bannervritimes na euvritimes jpFree consultationManual Ebook IndonesiaPR College