/ Lintasarta Luluskan Talenta AI Siap Kerja Lewat Program Laskar AI
Laskar AI merupakan bagian dari gerakan AI Merdeka yang diluncurkan Lintasarta bersama Dicoding dan mitra global NVIDIA. Program ini dirancang untuk mencetak talenta digital unggul di bidang kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) dari berbagai penjuru Indonesia.
Langkah Strategis untuk Daya Saing Bangsa
Menurut Laporan UNESCO AI Readiness Assessment Pendidikan dan Pengembangan Keterampilan merupakan salah satu dari lima klaster strategis utama untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi perkembangan teknologi AI. Laskar AI tidak hanya membekali keterampilan teknis, tetapi juga membuka jalur karier nyata, mengubah peserta dari pembelajar menjadi pelaku industri.
Bayu Hanantasena, President Director & CEO Lintasarta, mengungkapkan, "Lintasarta percaya bahwa penguasaan teknologi AI akan menjadi faktor penting meningkatkan daya saing bangsa di ranah global. Melalui Laskar AI, kami tidak hanya membuka akses pendidikan berkualitas, tetapi juga menjembatani talenta terbaik Indonesia menuju peluang kerja nyata di sektor digital."
Perjalanan dan Capaian Program
Sejak dibuka pada November 2024, Laskar AI telah menarik lebih dari 13 ribu pendaftar dari seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 657 peserta lolos seleksi dan mengikuti pelatihan intensif sejak Februari 2025, terdiri dari 547 mahasiswa aktif dan fresh graduate dari 197 kampus, serta 110 profesional dan dosen dari 70 institusi di seluruh Indonesia.
Berlangsung selama hampir satu semester untuk mahasiswa-setara 958 jam pembelajaran-dan 626 jam pelatihan untuk profesional dan dosen, Laskar AI mengusung kurikulum berbasis industri dengan metode project-based learning. Peserta dibekali keterampilan AI, pemrograman, pengolahan data, machine learning, dan kurikulum berbasis industri. Laskar AI tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga pengalaman nyata yang mempersiapkan peserta untuk langsung terjun ke dunia kerja.
Sebagai puncak pembelajaran, peserta mahasiswa berkewajiban menyelesaikan Capstone Project berdurasi 250 jam yang menghasilkan lebih dari 100 portofolio proyek AI, dengan 13 proyek di antaranya diakui sebagai pengganti skripsi oleh perguruan tinggi asal peserta—sebuah pengakuan atas kualitas dan relevansi nyata dari materi yang dipelajari.
Komitmen terhadap SDG: Inklusif, Setara dan berkelanjutan
Lintasarta berkomitmen membangun ekosistem talenta digital yang setara dan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Program Laskar AI memberikan kontribusi nyata pada:
· SDG 1 – Tanpa Kemiskinan (No Poverty): Membuka peluang keterampilan dan pekerjaan untuk meningkatkan taraf hidup peserta.
· SDG 4 – Pendidikan Berkualitas (Quality Education): Menyediakan pelatihan teknologi yang merata dan mudah diakses di seluruh Indonesia.
· SDG 5 – Kesetaraan Gender (Gender Equality): Dengan 28% lulusan perempuan di bidang teknologi, program ini menunjukkan capaian keterwakilan yang jauh melampaui rata-rata nasional partisipasi perempuan di seluruh bidang STEM, yang hanya sebesar 12%[1], sebuah loncatan yang menegaskan peran perempuan kian kuat di ekosistem teknologi.
· SDG 8 – Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work & economic growth): Membuka peluang kerja di industri teknologi bagi para lulusan.
· SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (Industry, innovation and infrastructure): Menghasilkan lebih dari 100 karya digital yang memberikan solusi nyata bagi masyarakat.
· SDG 10 – Mengurangi Kesenjangan (Reduced Inequalities): Menjangkau peserta dari kota kecil dan menengah serta membuka kesempatan setara bagi penyandang disabilitas.
· SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for the Goals): Mewujudkan kolaborasi lintas sektor dengan NVIDIA, Dicoding, perguruan tinggi, pemerintahan, dan mitra industri lainnya.
Dampak Nyata untuk Ekonomi Digital
Narenda Wicaksono, Founder dan CEO Dicoding, menambahkan, “Bersama Lintasarta, kami merancang kurikulum yang relevan dengan perkembangan industri dan didukung infrastruktur mutakhir, seperti GPU Merdeka. Kolaborasi ini tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis, tetapi juga mempersiapkan mereka menjadi talenta siap pakai yang mampu mendorong inovasi di berbagai sektor.”
Dengan kelulusan 412 AI Engineer siap kerja, Laskar AI menegaskan bahwa kolaborasi erat antara industri, akademisi dan pemerintah mampu melahirkan SDM digital berdaya saing global. Kedepan, Lintasarta akan terus memperkuat komitmen ini melalui gerakan AI Merdeka yang meliputi Laskar AI, Semesta AI dan AI use case- mendorong lahirnya solusi AI lokal dan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di era kecerdasan artifisial.
“Kami percaya bahwa perluasan akses terhadap pendidikan AI tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan industri, tetapi juga untuk membekali masyarakat luas dengan literasi terkait AI. Dengan adanya Laskar AI, semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat memahami, memanfaatkan, hingga mengembangkan AI secara positif dan mandiri—sebuah langkah krusial menuju ekosistem AI yang inklusif dan inovatif,” tutup Bayu.
Berbagai berita terbaru dan informasi produk unggulan Lintasarta dapat dengan mudah diakses pada akun media sosial Instagram @lintasarta.official dan LinkedIn Lintasarta, serta situs resmi www.lintasarta.net.
--Selesai--
[1] Indonesia: artificial intelligence readiness assessment report - UNESCO Digital Library