Bali, [11 Juni 2025] - ecommerceloka, perusahaan startup ecommerce &amp; teknologi pariwisata yang menyediakan solusi digital end-to-end untuk industri perhotelan dan akomodasi sukses mengukir prestasi gemilang di kancah internasional dengan meraih penghargaan "Top Engagement Chain 2025" dari Trip.com Group. Penghargaan bergengsi ini diserahkan dalam ajang Envision 2025 yang diselenggarakan di Shanghai Convention Center, pada 26 Mei 2025.

Penghargaan ini menjadi sebuah pengakuan signifikan atas kinerja ecommerceloka dalam membantu properti, baik independen maupun grup chain, meningkatkan penjualan online, visibilitas, dan peringkat. Dari sekitar 3100 peserta global, hanya 100 perwakilan hotel / management dari Indonesia yang diundang dan ecommerceloka menjadi salah satu dari sedikit yang menerima apresiasi atas performa tinggi mereka.

Nico S. Wiratama, Co-Founder &amp; CEO ecommerceloka sebagai penerima penghargaan di Shanghai menyatakan, "Kami sangat bangga dan terhormat menerima penghargaan 'Top Engagement Chain 2025' dari Trip.com Group. Ini adalah pembuktian nyata bahwa kontribusi ecommerceloka dalam memajukan e-commerce hospitality di Indonesia diakui secara internasional. Penghargaan ini bukan hanya untuk manajemen kami, tetapi juga untuk team ecommerceloka dan seluruh mitra properti yang telah percaya pada sistem dan strategi yang kami tawarkan."

Penghargaan ini memperkuat posisi ecommerceloka sebagai mitra yang dipercaya oleh industri dan penyedia teknologi e-commerce yang efektif. Berbeda dengan pendekatan industri sejenis yang didominasi oleh properti bintang 4 ke atas atau mengandalkan insentif MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) dari pemerintah bahkan swasta, ecommerceloka melihat peluang besar pada segmen hotel independen dan properti bintang 3 ke bawah yang seringkali kesulitan bersaing di pasar digital.

"Banyak properti independen, khususnya bintang 3 ke bawah, tidak memiliki tim sales, hotel agent, technology atau fasilitas kredit seperti hotel-hotel besar, sehingga mereka tidak punya kesempatan maksimal di penjualan offline maupun online. Padahal, pasar leisure sangat besar. Dengan ecommerceloka, semua pasar dapat dijangkau secara online, membuat properti dikenal di seluruh dunia, memastikan pembayaran masuk langsung, dan memungkinkan mereka bersaing secara sehat," jelas Nico. 

Komitmen untuk Memajukan Pariwisata di Tanah Air

ecommerceloka berkomitmen untuk mengangkat pariwisata di Indonesia, termasuk pemberdayaan UMKM di sektor akomodasi. Melalui model monetisasi berbasis komisi (commission based) dari penjualan sewa harian kamar / properti, ecommerceloka menawarkan solusi tanpa memberatkan mitra properti dengan memberikan strategi setara hotel bintang 4 dan 5, termasuk pengembangan website, channel manager, internet booking engine, sistem reservasi terpusat, hingga sesi fotografi properti profesional. Inisiatif ini memungkinkan properti kecil untuk berkompetisi secara adil di kancah digital, mengatasi kurangnya pemahaman dalam eksekusi strategi online.

"Kami berharap dapat terus berkembang dan memajukan hospitality Indonesia di kancah internasional, sekaligus membantu properti bintang 3 ke bawah untuk tumbuh dan berkompetisi secara adil," ujar Nico.

ecommerceloka juga aktif berkontribusi pada pendidikan melalui program magang bagi mahasiswa Poltekpar Lombok dan kerja sama dengan properti seperti De Balen Soultan Hotel Lombok, menunjukkan dedikasi pada pengembangan SDM perhotelan.

Penghargaan ini menjadi sebuah pengakuan signifikan atas kinerja ecommerceloka dalam membantu properti, baik independen maupun grup chain, meningkatkan penjualan online, visibilitas, dan peringkat. Dari sekitar 3100 peserta global, hanya 100 perwakilan hotel / management dari Indonesia yang diundang dan ecommerceloka menjadi salah satu dari sedikit yang menerima apresiasi atas performa tinggi mereka <img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/b194eaed-9460-4a02-5f68-9bd080370100/public" alt="Nico Surya Wiratama - Co-Founder &amp; CEO ecommerceloka resmi menerima penghargaan "Top Engagement Chain 2025" dari Trip.com Group di Shanghai yang diselenggarakan pada 26 Mei 2025 lalu" />Bali, [11 Juni 2025] - ecommerceloka, perusahaan startup ecommerce &amp; teknologi pariwisata yang menyediakan solusi digital end-to-end untuk industri perhotelan dan akomodasi sukses mengukir prestasi gemilang di kancah internasional dengan meraih penghargaan "Top Engagement Chain 2025" dari Trip.com Group. Penghargaan bergengsi ini diserahkan dalam ajang Envision 2025 yang diselenggarakan di Shanghai Convention Center, pada 26 Mei 2025.Penghargaan ini menjadi sebuah pengakuan signifikan atas kinerja ecommerceloka dalam membantu properti, baik independen maupun grup chain, meningkatkan penjualan online, visibilitas, dan peringkat. Dari sekitar 3100 peserta global, hanya 100 perwakilan hotel / management dari Indonesia yang diundang dan ecommerceloka menjadi salah satu dari sedikit yang menerima apresiasi atas performa tinggi mereka.Nico S. Wiratama, Co-Founder &amp; CEO ecommerceloka sebagai penerima penghargaan di Shanghai menyatakan, "Kami sangat bangga dan terhormat menerima penghargaan 'Top Engagement Chain 2025' dari Trip.com Group. Ini adalah pembuktian nyata bahwa kontribusi ecommerceloka dalam memajukan e-commerce hospitality di Indonesia diakui secara internasional. Penghargaan ini bukan hanya untuk manajemen kami, tetapi juga untuk team ecommerceloka dan seluruh mitra properti yang telah percaya pada sistem dan strategi yang kami tawarkan."Penghargaan ini memperkuat posisi ecommerceloka sebagai mitra yang dipercaya oleh industri dan penyedia teknologi e-commerce yang efektif. Berbeda dengan pendekatan industri sejenis yang didominasi oleh properti bintang 4 ke atas atau mengandalkan insentif MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) dari pemerintah bahkan swasta, ecommerceloka melihat peluang besar pada segmen hotel independen dan properti bintang 3 ke bawah yang seringkali kesulitan bersaing di pasar digital."Banyak properti independen, khususnya bintang 3 ke bawah, tidak memiliki tim sales, hotel agent, technology atau fasilitas kredit seperti hotel-hotel besar, sehingga mereka tidak punya kesempatan maksimal di penjualan offline maupun online. Padahal, pasar leisure sangat besar. Dengan ecommerceloka, semua pasar dapat dijangkau secara online, membuat properti dikenal di seluruh dunia, memastikan pembayaran masuk langsung, dan memungkinkan mereka bersaing secara sehat," jelas Nico. Komitmen untuk Memajukan Pariwisata di Tanah Airecommerceloka berkomitmen untuk mengangkat pariwisata di Indonesia, termasuk pemberdayaan UMKM di sektor akomodasi. Melalui model monetisasi berbasis komisi (commission based) dari penjualan sewa harian kamar / properti, ecommerceloka menawarkan solusi tanpa memberatkan mitra properti dengan memberikan strategi setara hotel bintang 4 dan 5, termasuk pengembangan website, channel manager, internet booking engine, sistem reservasi terpusat, hingga sesi fotografi properti profesional. Inisiatif ini memungkinkan properti kecil untuk berkompetisi secara adil di kancah digital, mengatasi kurangnya pemahaman dalam eksekusi strategi online."Kami berharap dapat terus berkembang dan memajukan hospitality Indonesia di kancah internasional, sekaligus membantu properti bintang 3 ke bawah untuk tumbuh dan berkompetisi secara adil," ujar Nico.ecommerceloka juga aktif berkontribusi pada pendidikan melalui program magang bagi mahasiswa Poltekpar Lombok dan kerja sama dengan properti seperti De Balen Soultan Hotel Lombok, menunjukkan dedikasi pada pengembangan SDM perhotelan.

Hotels / inns

E-commerce

Real Estate / Architecture / Construction

Local companies

Startups

Penghargaan ini menjadi sebuah pengakuan signifikan atas kinerja ecommerceloka dalam membantu properti, baik independen maupun grup chain, meningkatkan penjualan online, visibilitas, dan peringkat. Dari sekitar 3100 peserta global, hanya 100 perwakilan hotel / management dari Indonesia yang diundang dan ecommerceloka menjadi salah satu dari sedikit yang menerima apresiasi atas performa tinggi mereka

Komitmen Majukan Pariwisata, ecommerceloka Raih Penghargaan Bergengsi "Top Engagement Chain 2025" di Shanghai

Bali, 14 Mei 2025 – Ketika industri perhotelan masih menghadapi tantangan pasca-pandemi dari rendahnya okupansi hingga arus kas yang tidak stabil, ecommerceloka, sebuah startup teknologi asal Bali justru mencatat pertumbuhan yang konsisten. ecommerceloka hadir sejak 2019 sebagai solusi digital end-to-end yang membantu pemilik hotel, vila, dan guest house skala kecil hingga menengah untuk bersaing secara profesional di platform online.

Dengan pendekatan berbasis teknologi dan transparansi, ecommerceloka telah bermitra dengan lebih dari 200 properti di berbagai destinasi utama Indonesia, seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok. Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan mencatat pertumbuhan positif rata-rata 40% per tahun, didukung oleh beberapa mitra properti mengalami peningkatan pendapatan hingga 35% sejak bergabung dalam ekosistem digitalnya.

ecommerceloka menyediakan layanan lengkap yang mencakup distribusi multikanal ke berbagai Online Travel Agent (OTA), manajemen reputasi, serta strategi penetapan harga berbasis data dan kompetitor. Tak hanya itu, yang membedakan ecommerceloka dari platform lainnya adalah transparansi data di mana setiap mitra mendapatkan akses penuh ke dashboard real-time yang menampilkan laporan pemesanan, pendapatan, dan performa channel penjualan secara jelas dan terukur.

Sistem pembayaran pun dirancang untuk mengedepankan kontrol dan kepercayaan. Seluruh pendapatan dari OTA ditransfer langsung ke rekening pemilik properti untuk memastikan arus kas tetap lancar dan dapat langsung digunakan untuk operasional.

“ecommerceloka dibangun untuk menciptakan sistem yang adil dan efisien bagi pemilik properti. Tak hanya tentang teknologi, tapi kami membawa transparansi, kecepatan, dan peningkatan performa bisnis sebagai nilai utama dalam setiap kerja sama” ujar Nico S. Wiratama, CEO &amp; Co-Founder ecommerceloka.

Nico menambahkan bahwa visi ecommerceloka adalah memastikan setiap hotel non-bintang dan properti independen memiliki kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan bersaing.

“Melalui ecommerceloka, kami ingin agar strategi pemasaran, konten di OTA, hingga penggunaan teknologi digital bisa mencapai standar yang sama seperti hotel bintang 4 ke atas karena kami percaya, teknologi harus berpihak pada yang kecil dan menjadi akselerator pertumbuhan, bukan penghalang,” lanjutnya.

Didukung Momentum Pemulihan Wisata

Strategi ecommerceloka yang menyasar langsung pasar B2B (Business-to-Business) serta B2C (Business-to-Consumer) menjadikan pemilik properti swasta terbukti tahan terhadap fluktuasi belanja proyek pemerintah. Di saat banyak pelaku industri mengalami penurunan, ecommerceloka tetap tumbuh akibat pendekatan yang relevan dengan kebutuhan mitra langsung.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan mancanegara meningkat dari 4 juta (2020) menjadi hampir 14 juta pada 2024. Sementara perjalanan wisatawan domestik mencapai 756 ribu per April 2024, naik 33,13% dibanding tahun sebelumnya. Tren ini memperkuat peran teknologi digital dalam memperluas jangkauan pasar, khususnya untuk pemain lokal yang belum sepenuhnya terdigitalisasi.

“Momentum pemulihan pariwisata ini menjadi peluang emas untuk mempercepat transformasi digital bagi sektor perhotelan Indonesia,” tutup Nico.

Hadir untuk memberdayakan pemilik properti agar lebih efisien, transparan, dan kompetitif di era digital saat ini Bali, 14 Mei 2025 – Ketika industri perhotelan masih menghadapi tantangan pasca-pandemi dari rendahnya okupansi hingga arus kas yang tidak stabil, ecommerceloka, sebuah startup teknologi asal Bali justru mencatat pertumbuhan yang konsisten. ecommerceloka hadir sejak 2019 sebagai solusi digital end-to-end yang membantu pemilik hotel, vila, dan guest house skala kecil hingga menengah untuk bersaing secara profesional di platform online.Dengan pendekatan berbasis teknologi dan transparansi, ecommerceloka telah bermitra dengan lebih dari 200 properti di berbagai destinasi utama Indonesia, seperti Bali, Yogyakarta, dan Lombok. Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan mencatat pertumbuhan positif rata-rata 40% per tahun, didukung oleh beberapa mitra properti mengalami peningkatan pendapatan hingga 35% sejak bergabung dalam ekosistem digitalnya.ecommerceloka menyediakan layanan lengkap yang mencakup distribusi multikanal ke berbagai Online Travel Agent (OTA), manajemen reputasi, serta strategi penetapan harga berbasis data dan kompetitor. Tak hanya itu, yang membedakan ecommerceloka dari platform lainnya adalah transparansi data di mana setiap mitra mendapatkan akses penuh ke dashboard real-time yang menampilkan laporan pemesanan, pendapatan, dan performa channel penjualan secara jelas dan terukur.Sistem pembayaran pun dirancang untuk mengedepankan kontrol dan kepercayaan. Seluruh pendapatan dari OTA ditransfer langsung ke rekening pemilik properti untuk memastikan arus kas tetap lancar dan dapat langsung digunakan untuk operasional.“ecommerceloka dibangun untuk menciptakan sistem yang adil dan efisien bagi pemilik properti. Tak hanya tentang teknologi, tapi kami membawa transparansi, kecepatan, dan peningkatan performa bisnis sebagai nilai utama dalam setiap kerja sama” ujar Nico S. Wiratama, CEO &amp; Co-Founder ecommerceloka.Nico menambahkan bahwa visi ecommerceloka adalah memastikan setiap hotel non-bintang dan properti independen memiliki kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan bersaing.“Melalui ecommerceloka, kami ingin agar strategi pemasaran, konten di OTA, hingga penggunaan teknologi digital bisa mencapai standar yang sama seperti hotel bintang 4 ke atas karena kami percaya, teknologi harus berpihak pada yang kecil dan menjadi akselerator pertumbuhan, bukan penghalang,” lanjutnya.Didukung Momentum Pemulihan WisataStrategi ecommerceloka yang menyasar langsung pasar B2B (Business-to-Business) serta B2C (Business-to-Consumer) menjadikan pemilik properti swasta terbukti tahan terhadap fluktuasi belanja proyek pemerintah. Di saat banyak pelaku industri mengalami penurunan, ecommerceloka tetap tumbuh akibat pendekatan yang relevan dengan kebutuhan mitra langsung.Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan mancanegara meningkat dari 4 juta (2020) menjadi hampir 14 juta pada 2024. Sementara perjalanan wisatawan domestik mencapai 756 ribu per April 2024, naik 33,13% dibanding tahun sebelumnya. Tren ini memperkuat peran teknologi digital dalam memperluas jangkauan pasar, khususnya untuk pemain lokal yang belum sepenuhnya terdigitalisasi.“Momentum pemulihan pariwisata ini menjadi peluang emas untuk mempercepat transformasi digital bagi sektor perhotelan Indonesia,” tutup Nico.

Hadir untuk memberdayakan pemilik properti agar lebih efisien, transparan, dan kompetitif di era digital saat ini