/ Tips Mengoptimalkan AI untuk Menulis Press Release
AI untuk Menulis Press Release–Saat ini teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin banyak dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis dan humas untuk menunjang strategi komunikasi mereka. Salah satu bentuk implementasinya yang semakin populer adalah penggunaan AI untuk menulis press release. Tak hanya membantu menghemat waktu, AI juga mampu menyusun struktur tulisan yang rapi dan menarik. Namun, agar hasilnya tetap relevan, profesional, dan sesuai dengan identitas brand, AI tidak bisa dibiarkan bekerja sendiri tanpa strategi. Artikel ini akan membahas tips-tips penting dalam mengoptimalkan penggunaan AI untuk menulis press release yang tidak hanya informatif, tetapi juga persuasif dan berdampak.
Menggunakan AI untuk menulis press release memberikan berbagai keuntungan yang signifikan, terutama dalam hal efisiensi, konsistensi, dan kecepatan produksi konten. Berikut beberapa alasan utama mengapa AI layak digunakan dalam proses pembuatan press release:
AI dapat menyusun draft press release dalam hitungan detik—jauh lebih cepat dibandingkan proses penulisan manual. Hal ini sangat membantu bagi tim kecil atau bisnis dengan anggaran terbatas, karena tidak perlu mengalokasikan banyak waktu atau merekrut tenaga penulis tambahan.
AI bisa dilatih atau diarahkan untuk mengikuti gaya bahasa dan tone tertentu sesuai identitas brand. Ini memastikan setiap rilis memiliki konsistensi dari segi gaya, struktur, dan pesan yang disampaikan.
AI dapat membantu menemukan ide-ide utama, headline yang menarik, atau angle yang relevan dengan tren saat ini. Bahkan, AI juga dapat menyajikan referensi atau insight yang bisa memperkaya isi press release.
Banyak tools AI modern yang sudah mengintegrasikan prinsip-prinsip SEO, sehingga press release yang dihasilkan lebih mudah ditemukan di mesin pencari. Ini membantu meningkatkan visibilitas online secara organik.
AI memudahkan penyesuaian konten dengan cepat. Jika ingin menyesuaikan press release untuk media berbeda, audiens spesifik, atau platform tertentu, AI bisa digunakan untuk membuat beberapa versi dengan struktur dan tone yang sesuai.
Ada beberapa cara mengoptimalkan AI dalam menulis press release. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengoptimalkan AI dalam menulis press release agar hasilnya tetap profesional, menarik, dan sesuai tujuan komunikasi bisnis:
AI bekerja berdasarkan instruksi atau prompt yang Anda berikan. Maka, semakin jelas dan spesifik arahan Anda, semakin baik hasilnya. Sertakan informasi penting seperti nama brand, tujuan press release, target audiens, gaya bahasa (formal/informal), dan call to action yang diinginkan.
Contoh Prompt: Tuliskan press release bergaya profesional tentang peluncuran produk skincare baru bernama “Glowify Serum” yang akan rilis 15 September 2025, dengan fokus pada manfaat utama yaitu mencerahkan kulit kusam dan menyamarkan noda hitam.
Sediakan kerangka dasar yang mencakup:
Judul
Subjudul
Paragraf pembuka (5W + 1H)
Isi utama (penjelasan detail, kutipan narasumber)
Paragraf penutup (call to action)
Tentang perusahaan (boilerplate)
Dengan struktur ini, AI bisa lebih mudah menyusun konten yang koheren dan tidak melebar ke mana-mana.
Jika press release akan dipublikasikan secara online, pastikan AI menyisipkan keyword tertentu secara natural untuk mendukung SEO. Misalnya: serum pencerah wajah terbaik, skincare lokal 2025, atau produk kecantikan terbaru Indonesia.
Mintalah AI untuk membuat beberapa versi judul dan subjudul yang click-worthy. Setelah itu, Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan gaya dan pesan brand Anda.
Meskipun AI sangat membantu, hasil akhirnya tetap perlu dikurasi secara manual. Periksa keakuratan fakta, gaya bahasa, dan kesesuaian pesan dengan nilai brand. Editing ini akan menjaga kredibilitas dan keaslian press release Anda.
Berikan data konkret, hasil survei, kutipan dari CEO atau pengguna, agar AI bisa menyusunnya menjadi narasi yang lebih kuat dan persuasif. Ini juga akan membuat press release Anda lebih meyakinkan bagi media dan pembaca.
Pilih tools AI yang mudah diakses dan bisa dikombinasikan dengan tools kerja lainnya (seperti Google Docs, Notion, atau CMS Anda). Ini akan mempercepat proses mulai dari draft hingga publikasi.
Ada beberapa hal yang perlu dihindari saat menggunakan AI. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dihindari saat menggunakan AI untuk menulis press release, agar hasilnya tetap profesional, akurat, dan efektif:
Meskipun AI bisa membantu menyusun draft dengan cepat, Anda tetap perlu melakukan editing secara manual. AI tidak bisa menjamin keakuratan data, konteks budaya, atau gaya komunikasi brand Anda secara utuh. Tanpa sentuhan manusia, press release Anda bisa terasa kaku, tidak natural, atau bahkan membingungkan.
Prompt yang samar seperti "Tolong buatkan press release tentang produk baru" akan menghasilkan tulisan yang generik. Hindari prompt yang tidak spesifik karena akan membuat hasilnya jauh dari harapan. Sebaiknya, sertakan detail seperti: nama produk, tanggal peluncuran, manfaat utama, target audiens, hingga tone yang diinginkan.
AI dapat menciptakan informasi yang terdengar masuk akal tapi sebenarnya tidak akurat (fenomena ini dikenal sebagai hallucination). Pastikan semua informasi penting—seperti kutipan narasumber, data statistik, atau jadwal peluncuran—diperiksa ulang sebelum dipublikasikan.
Setiap brand memiliki gaya komunikasi tersendiri. AI terkadang menghasilkan gaya penulisan yang terlalu formal, terlalu promosi, atau tidak sesuai dengan karakter brand Anda. Hindari menggunakan hasil mentah dari AI tanpa memastikan konsistensi tone of voice.
AI bisa menghasilkan tulisan panjang yang enak dibaca, tapi tanpa arahan yang jelas, pesan utama bisa kabur. Jangan lupa bahwa tujuan press release adalah menyampaikan informasi penting dengan jelas, singkat, dan berdampak. Pastikan struktur dan alurnya tetap fokus pada pesan inti.
Media biasanya menerima press release dengan format tertentu (judul, subjudul, paragraf pembuka, isi, kutipan, penutup, boilerplate). Hindari membuat tulisan bebas ala artikel blog. Pastikan AI diarahkan untuk mengikuti struktur standar press release agar mudah diserap media.
AI bisa saja meniru gaya tulisan atau menyusun konten yang mirip dari berbagai sumber. Hindari penggunaan AI yang menjiplak atau mengabaikan etika penulisan. Sertakan identitas narasumber yang jelas, hindari klaim berlebihan, dan pastikan press release Anda tetap original.
Baca Juga : Bagaimana Saluran Pemasaran Bekerja dalam Perjalanan Pelanggan?
Terdapat beberapa contoh prompt AI untuk membuat press release. Berikut adalah beberapa contoh prompt AI untuk membuat press release yang bisa Anda gunakan agar hasilnya lebih akurat, profesional, dan sesuai kebutuhan:
Prompt:
“Tolong buatkan press release tentang peluncuran produk baru bernama Savana Glow Serum oleh PT Cahaya Kosmetik. Produk ini akan diluncurkan tanggal 15 September 2025, dengan manfaat utama mencerahkan kulit, mengurangi noda hitam, dan cocok untuk semua jenis kulit. Sertakan kutipan dari CEO, dan gunakan gaya bahasa profesional namun mudah dipahami.”
Prompt:
“Buatkan press release tentang acara seminar bisnis tahunan bertajuk UMKM Naik Kelas 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM pada 21 Oktober 2025 di Jakarta Convention Center. Sertakan tujuan acara, nama-nama pembicara penting, dan harapan penyelenggara. Gunakan gaya bahasa formal dan menarik.”
Prompt:
“Tolong tulis press release tentang kerja sama antara perusahaan logistik LogiTrans dan startup teknologi TrackFast untuk pengembangan aplikasi pelacakan barang real-time. Cantumkan manfaat kerja sama ini bagi pelanggan dan kutipan dari kedua belah pihak.”
Prompt:
“Buatkan press release untuk kampanye sosial bertajuk #HijaukanKota yang diinisiasi oleh komunitas GreenSteps Indonesia. Kampanye ini fokus pada penghijauan area perkotaan melalui penanaman pohon di 10 kota besar. Sertakan data dukungan masyarakat, tujuan kampanye, dan harapan ke depan.”
Prompt:
“Tolong buatkan press release tentang perubahan nama brand dari NusaPay menjadi DompetNusa yang berlaku mulai 1 November 2025. Jelaskan alasan rebranding, misi baru perusahaan, dan perubahan layanan jika ada. Sertakan kutipan dari Chief Marketing Officer.”
6. Prompt untuk Rilis Aplikasi Baru
Prompt:
“Buat press release untuk peluncuran aplikasi EduTrack yang membantu orang tua memantau aktivitas belajar anak di rumah. Aplikasi ini diluncurkan oleh startup SmartEdu pada 10 Desember 2025. Jelaskan fitur utama, target pengguna, dan keunggulan kompetitifnya.”
Baca Juga : Peran Press Release dalam Digital Marketing Untuk Tingkatkan Bisnis
Dalam menjalankan strategi content seeding atau soft selling melalui press release, keberhasilan distribusi adalah kunci utama. Di sinilah peran VRITIMES menjadi sangat relevan. Sebagai platform distribusi press release berbasis teknologi, VRITIMES membantu bisnis—terutama UMKM—untuk menyebarkan berita secara luas ke berbagai media online kredibel, tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk influencer. Salah satu keunggulan VRITIMES adalah garansi tayang di media, sehingga pengguna tidak perlu khawatir press release mereka akan diabaikan. Dengan pendekatan yang transparan, dukungan analitik, dan layanan berbahasa Indonesia, VRITIMES memungkinkan brand menjangkau audiens yang tepat secara efektif, profesional, dan terukur.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resmi VRITIMES.