/ Strategi Soft Selling dengan Menangkap ‘Micro Moments’ Konsumen Lewat Press Release
Strategi Soft Selling dengan Menangkap ‘Micro Moments’-- Di tengah banjir informasi dan iklan yang makin agresif, pendekatan hard selling mulai kehilangan daya tariknya di mata konsumen. Saat ini, konsumen lebih tertarik pada merek yang hadir secara halus, memberi nilai tanpa terkesan memaksa. Di sinilah strategi soft selling mengambil peran penting—terutama ketika dikombinasikan dengan pemahaman terhadap micro moments konsumen, yaitu momen-momen singkat saat mereka mencari informasi atau solusi secara spontan. Salah satu cara yang efektif untuk menangkap momen ini adalah melalui press release yang dirancang dengan cermat. Tidak hanya menyampaikan berita, press release juga bisa menjadi alat pemasaran yang tepat sasaran jika disusun untuk menjawab kebutuhan konsumen di saat yang paling krusial.
Soft selling adalah pendekatan pemasaran yang bersifat halus dan tidak memaksa, di mana sebuah brand membangun hubungan dan kepercayaan terlebih dahulu dengan calon konsumen sebelum mendorong terjadinya pembelian. Berbeda dengan hard selling yang langsung menonjolkan produk dan ajakan membeli, soft selling lebih fokus pada memberikan nilai, edukasi, atau inspirasi kepada audiens dengan cara yang natural dan relevan.
Dalam praktiknya, soft selling sering kali dilakukan melalui konten seperti artikel, press release, video informatif, cerita pelanggan, hingga aktivitas sosial yang berhubungan dengan nilai brand. Tujuan utamanya adalah menciptakan kedekatan emosional dan menumbuhkan minat secara bertahap, sehingga saat konsumen siap membeli, mereka sudah memiliki kepercayaan terhadap brand tersebut. Pendekatan ini sangat cocok di era digital saat ini, di mana konsumen semakin pintar dan cenderung menghindari promosi yang terlalu terang-terangan.
Micro moments adalah momen-momen kecil namun sangat krusial dalam perjalanan konsumen, di mana seseorang secara spontan mencari informasi, mengambil keputusan, atau ingin melakukan sesuatu dengan cepat melalui perangkat digital—terutama smartphone. Momen ini terjadi dalam hitungan detik, dan sering kali menentukan apakah konsumen akan memilih brand Anda atau beralih ke kompetitor.
Google mendefinisikan micro moments ke dalam empat kategori utama:
I-want-to-know moments – saat konsumen ingin tahu sesuatu.
I-want-to-go moments – saat konsumen mencari tempat atau lokasi.
I-want-to-do moments – saat konsumen ingin tahu cara melakukan sesuatu.
I-want-to-buy moments – saat konsumen siap untuk membeli.
Dalam konteks perilaku konsumen saat ini, micro moments terjadi kapan saja dan di mana saja. Misalnya, seseorang sedang berada di kafe lalu tiba-tiba ingin tahu restoran Korea terdekat, atau sedang scroll media sosial dan menemukan produk yang menarik lalu langsung mencarinya di Google.
Menangkap micro moments artinya Anda harus hadir dengan informasi yang relevan, cepat diakses, dan mampu memberikan solusi instan terhadap kebutuhan konsumen. Inilah yang membuat strategi pemasaran modern, termasuk penggunaan press release yang tepat sasaran, harus dirancang untuk muncul di waktu dan tempat yang tepat agar brand Anda muncul di momen yang paling menentukan.
Press release sangat cocok digunakan dalam strategi soft selling karena sifatnya yang informatif, bukan persuasif secara langsung. Alih-alih memaksa audiens untuk membeli produk atau jasa, press release menyampaikan informasi penting atau menarik seputar bisnis Anda—seperti peluncuran produk baru, pencapaian perusahaan, kerja sama strategis, atau kegiatan sosial—dalam bentuk berita yang terasa lebih objektif dan kredibel.
Dengan format jurnalistik yang natural, press release bisa menyentuh sisi emosional atau intelektual konsumen tanpa terasa sedang menjual sesuatu. Ketika disebarkan melalui media online yang terpercaya, audiens cenderung lebih terbuka untuk membaca dan menerima pesan brand Anda. Ini menciptakan kesan positif dan membangun kepercayaan secara perlahan, yang merupakan inti dari pendekatan soft selling.
Baca Juga: Perbedaan Marketing Funnel untuk Bisnis B2C vs B2B
Micro moments adalah momen-momen singkat ketika konsumen secara aktif mencari informasi, ingin membeli, atau membutuhkan jawaban atas kebutuhan tertentu—biasanya lewat perangkat digital seperti smartphone. Untuk memanfaatkan momen-momen ini secara efektif, press release dapat menjadi alat strategis yang menyampaikan informasi tepat di waktu yang tepat. Berikut cara menangkap micro moments lewat press release:
Identifikasi jenis micro moment yang relevan dengan bisnis Anda: apakah itu momen “I want to know”, “I want to go”, “I want to do”, atau “I want to buy”. Dari sini, susun press release yang menjawab kebutuhan spesifik konsumen di saat mereka mencari informasi tersebut.
Judul press release harus langsung menjawab pertanyaan atau kebutuhan konsumen. Misalnya, jika Anda ingin menangkap momen “I want to buy”, maka headline seperti “UMKM Lokal Luncurkan Produk Ramah Lingkungan dengan Harga Terjangkau” bisa lebih menarik perhatian dibanding judul yang bersifat umum.
Hindari bahasa hard selling. Fokuslah pada penyampaian informasi yang solutif dan mudah dicerna. Tonjolkan manfaat yang langsung bisa dirasakan oleh konsumen, terutama yang sedang aktif mencari solusi.
Gunakan kata kunci yang sering dicari audiens target Anda. Dengan begitu, saat mereka melakukan pencarian di Google, press release Anda berpotensi muncul di hasil teratas dan memenuhi kebutuhan mereka saat itu juga.
Pastikan press release Anda dipublikasikan di portal berita atau media online yang sering diakses oleh audiens target. Ini meningkatkan peluang agar informasi Anda muncul di hadapan konsumen yang sedang berada dalam momen pengambilan keputusan.
Salah satu contoh implementasi soft selling melalui press release dapat dilihat pada rilis berita dari sebuah UMKM kuliner lokal yang memperkenalkan produk makanan sehat berbahan lokal organik. Alih-alih langsung mengajak pembaca untuk membeli produknya, press release tersebut mengangkat isu gaya hidup sehat yang sedang marak dan memberikan edukasi seputar pentingnya memilih bahan makanan alami untuk menjaga imunitas.
Judul press release-nya misalnya: "Makanan Sehat dari Dapur Lokal: UMKM Ini Ajak Masyarakat Lebih Peduli Gizi Harian”. Dalam isi rilis, dijelaskan bagaimana proses pengolahan bahan organik dilakukan tanpa pengawet, bagaimana makanan ini cocok untuk keluarga, serta adanya sertifikasi keamanan pangan. Di akhir artikel, disebutkan bahwa produk ini sudah tersedia di beberapa platform marketplace dan dapat dipesan secara online.
Contoh ini menunjukkan bahwa pesan penjualan tidak disampaikan secara langsung, melainkan dibungkus dalam narasi edukatif yang membangun kepercayaan dan kedekatan dengan audiens. Strategi soft selling seperti ini sangat efektif dalam menarik perhatian konsumen yang ingin tahu (I want to know) atau sedang mempertimbangkan untuk membeli (I want to buy), karena informasi yang diberikan menjawab kebutuhan mereka tanpa tekanan untuk segera melakukan transaksi.
Baca Juga : Manfaat dan Tips Membangun Kemitraan Strategis
Dalam strategi content seeding maupun soft selling, distribusi press release memegang peran penting untuk menjangkau audiens yang lebih luas secara efektif. Namun, tantangan terbesar sering kali terletak pada bagaimana memastikan press release tersebut benar-benar tayang di media yang kredibel dan relevan dengan target pasar. Di sinilah VRITIMES hadir sebagai solusi terpercaya.
VRITIMES adalah platform distribusi press release yang menawarkan garansi tayang di media online nasional, sehingga brand Anda tidak perlu khawatir press release akan menguap begitu saja. Dengan jaringan media yang luas, VRITIMES memungkinkan UMKM, startup, hingga korporasi besar untuk menyampaikan informasi penting kepada publik—mulai dari peluncuran produk, kerja sama bisnis, hingga edukasi brand—tanpa harus membayar mahal untuk iklan atau influencer.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resmi VRITIMES.