/ WSBP Laksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
RUPSLB ini menjadi bagian dari langkah strategis WSBP dalam memperkuat struktur organisasi serta memastikan keberlanjutan strategi transformasi bisnis yang adaptif terhadap perkembangan industri konstruksi nasional. Melalui pendekatan yang berlandaskan prinsip Governance, Risk Management, & Compliance (GRC), WSBP berupaya memperkuat fondasi kepemimpinan dan tata kelola agar senantiasa transparan, akuntabel, serta berorientasi pada keberlanjutan.
"Bagi WSBP, penerapan tata kelola bukan sekadar formalitas, tetapi telah menjadi budaya yang melekat dalam setiap proses bisnis untuk mendorong kinerja yang lebih sehat dan berkelanjutan," ujar Fandy Dewanto, Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP.
Dalam RUPSLB tersebut, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan. RUPSLB secara resmi mengukuhkan pemberhentian tiga Dewan Komisaris, yaitu Ibu Aqila Rahmani, Bapak Muhammad Harrifar Syafar, dan Bapak Hasby Muhammad Zamri, dengan menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan dedikasi yang telah diberikan selama masa jabatan mereka, khususnya dalam mendukung proses pemulihan serta penguatan fundamental perusahaan.
Adapun susunan pengurus Perseroan yang baru adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Raden Mas Aris Santosa
Komisaris Independen: Indra Utama
Komisaris Independen: Ahmad Subagya
Direksi:
Direktur Utama: Anak Agung Gede Sumadi
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Legal: Fathul Anwar
Direktur Operasi: Itung Prasaja
WSBP menyampaikan apresiasi kepada jajaran Dewan Komisaris sebelumnya, Bapak Santos Gunawan Matondang, Ibu Aqila Rahmani, Bapak Muhammad Harrifar Syafar, dan Bapak Hasby Muhammad Zamri atas kontribusi dan dedikasi yang telah diberikan dalam mendukung proses pemulihan serta penguatan fundamental perusahaan.
Melalui keputusan RUPSLB ini, WSBP menegaskan kembali komitmennya untuk menjalankan prinsip tata kelola yang kuat dan berintegritas. WSBP akan terus memperkuat integrasi antara tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan di seluruh lini operasional, termasuk melalui penerapan four eyes principle dan three lines model, serta penguatan digitalisasi sistem keuangan dan operasional dengan SAP.
Pencapaian WSBP yang telah memperoleh predikat "Fase Praktik Baik" dari Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD) dan penghargaan GRC & Performance Excellence Award 2025 dengan predikat Bintang 5 menjadi bukti bahwa upaya penguatan tata kelola berjalan efektif. Ke depan, WSBP akan terus menumbuhkan budaya tata kelola berkelanjutan, memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, dan memastikan setiap keputusan korporasi memberikan nilai tambah bagi perusahaan, pemegang saham, dan masyarakat.